tag:blogger.com,1999:blog-41706553283370773392024-02-20T07:57:37.487+07:00KAMBINGKUMENCARI PAHALA MENEBAR KEBAIKAN
Unknownnoreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-2364470101326037282016-10-20T21:55:00.000+07:002017-03-24T16:25:34.677+07:00Enam Tipe BUMDesa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-57782475401111082512016-09-27T20:27:00.002+07:002017-03-24T15:30:44.812+07:00Cara Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<a href="https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=4170655328337077339#editor/target=post;postID=5778247540111108251;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=1;src=link" rel="nofollow" target="_blank">Cara Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman</a><br />
<br />
Ciri-Ciri Fisik Tanaman Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara Makro dan Mikro<br />
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganik yang ada di dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman terutama yang mengasilkan buah dan umbi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://Cara Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman" rel="nofollow" target="_blank"><img alt=" Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbJihas-cVvl2f81vQYAVfIC8Aq04jNqp5JLky-J3iUYrwWOEQIVSgXtpOfXZa4raeS86G1y-xEGCCynopQtCWt1xJlCP-8TCgTQfVkHMei09O_8nTUS3TEnmnxG5IKm7BCShcPRf_gDqG/s320/20150128222335-Daun+Jagung.jpg" width="320" /></a></div>
Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara<br />
Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara<br />
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan Mg.<br />
<br />
Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl.<br />
Kebutuhan unsur hara ini mutlak bagi setiap tanaman dan tidak bisa digantikan oleh unsur yang lain, tentunya dengan kadar yang berbeda sesuai jenis tanamannya sebab jika kekurangan unsur hara akan menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman itu sendiri.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid-OvPDPyYMWz1REmsOe_cjuA7krB3gj95LTYfNTeTTzAxY9fdSxERRh46-JrjJGGG1Il8vjIHcoOy2r2-GU2LZhKeEZ-YkJexs0mHNHBcsfqKImkhnlAJ3hPLOa4-5CKr64Tm-urd0_Qg/s320/460b8-kurang2bn2b1.png" width="320" /><a href="http://Cara Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman" rel="nofollow" target="_blank">Cara Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman</a></div>
Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara<br />
Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara<br />
Tanaman yang mengalami kelebihan dan kekurangan Unsur Hara baik Makro maupun Mikro akan memberi Respon yang berbeda-beda. Berikut ini adalah ciri-ciri darai tanaman yang mengalami kelebihan dan kekurangan unsur hara.<br />
<br />
1. Nitrogen (N)<br />
Nitrogen adalah unsur hara makro utama yang dibutuhkan semua tanaman dalam jumlah yang banyak. Nitrogen merupakanan unsur yang sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya.<br />
<br />
Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh positif sebagai berikut: a. Besar pengaruhnya dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan ranting. b. Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein pada rumput dan tanaman makanan ternak dan lainnya.c. Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein pada butir gandum.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur N :<br />
- warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning<br />
- daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan<br />
- pada fase dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.<br />
<br />
Gejala kelebihan unsur N :<br />
- tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar<br />
- batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit<br />
- penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.<br />
<br />
2. Fosfor (P)<br />
Gejala kekurangan unsur P :<br />
- warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan<br />
- tepi daun bercabang<br />
- batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning<br />
- jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang.<br />
<br />
Gejala kelebihan unsur P :<br />
- tumbuhan kerdil<br />
- warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.<br />
<br />
3. Kalium (K) <br />
<br />
Gejala kekurangan unsur K :<br />
- daun terlihat lebih tua<br />
- batang dan cabang lemah dan mudah rebah<br />
- muncul warna kuning di tepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok<br />
- daun keriting dimulai daun yang paling tua<br />
- kematangan buah terhambat<br />
- ukuran buah menjadi lebih kecil dan mudah rontok.<br />
<br />
4. Kalsium (Ca)<br />
<a href="https://abdulrohmanalfatie.blogspot.co.id/2016/11/cara-mengukur-kelebihan-dan-kekurangan.html" rel="nofollow" target="_blank"><u>Kalsium penting</u></a> untuk tanaman dan tanah. Kalsium merupakan bagian dari semua sel Tanaman. Di dalam tanaman, ia bersifat immobial. Ia tidak bergerak dari daun-daun muda, sehingga menyediakan kalsium yang berkesinambungan sangat mutlak selama<br />
siklus hidup tanaman yang bersangkutan. Bagi tanah kalsium yang seimbang jumlahnya dapat memperbaiki struktur tanah.<br />
Gejala kekurangan unsur Ca :<br />
- tepi daun muda yang mengalami klorosis<br />
- kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang kurang sempurna<br />
- kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan di beberapa tempat pada helai daun akan mati.<br />
<br />
Gejala kelebihan unsur Ca :<br />
- akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat<br />
- menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk<br />
- menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya menjadi keriting.<br />
<br />
5. Magnesium (Mg)<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Mg:<br />
- daun mengalami klorosis dan tampak ada bercak-bercak coklat<br />
- daun yang semula hijau segar menjadi kekuningan dan tampak pucat<br />
- warna kekuningan ini pun timbul di antara tulang-tulang daun<br />
- Daun mengering dan kerap kali langsung mati.<br />
<br />
Gejala kelebihan unsur Mg :<br />
- daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan klorofil terganggu<br />
- pada tanaman jagung kekahatan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut.<br />
<br />
6. Belerang (S)<br />
<br />
Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-. Peranan fisiologisnya analog dengan nitrogen, sebab keduanya merupakan penyusun protein. Peranan unsur belerang (S) adalah :<br />
- sebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer electron pada respirasi dan fotosintesis<br />
- bahan produksi sekunder yang mudah menguap.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur S :<br />
- daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan<br />
- pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.<br />
<br />
7. Besi (Fe)<br />
<br />
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Fe :<br />
- pada daun muda, mula-mula secara bertempat-tempat daun berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan<br />
- tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringannya tidak mati<br />
- pada tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih.<br />
<br />
8. Mangan (Mn)<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Mn :<br />
- tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua<br />
- pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda.<br />
<br />
9. Seng (Zn)<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Zn :<br />
- tanaman kerdil<br />
- ruas-ruas batang memendek<br />
- daun mengecil dan mengumpul (resetting)<br />
- klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.<br />
<br />
10. Tembaga (Cu)<br />
<br />
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Cu :<br />
- pembungaan dan pembuahan terganggu<br />
- warna daun muda kuning dan kerdil<br />
- daun-daun lemah, layu dan pucuk mengering serta batang<br />
- tangkai daun lemah.<br />
<br />
11. Molibdenum (Mo)<br />
<br />
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Mo :<br />
- pertumbuhan tanaman terhambat<br />
- daun menjadi pucat dan mati<br />
- pembentukan bunga terlambat.<br />
<br />
12. Boron (B)<br />
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur B :<br />
- pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar)<br />
- mati pucuk (die back)<br />
- mobilitas rendah<br />
- buah yang sedang berkembang sangat rentan terserang penyakit.<br />
{tipspetani} 13. Klor (Cl)<br />
<br />
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.<br />
<br />
Gejala kekurangan unsur Cl :<br />
- pola percabangan akar abnormal<br />
- gejala wilting (daun lemah dan layu)<br />
- warna keemasan (bronzing) pada daun<br />
- pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<a href="https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=4170655328337077339#editor/target=post;postID=5778247540111108251;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=1;src=link" rel="nofollow" target="_blank">terima kasih sobat sudah berkenan membaca artikel saya</a></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-66941497743208395352016-09-27T10:22:00.002+07:002017-03-24T16:11:28.057+07:008 Manfaat MSG Ajinomoto Untuk Tanaman <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><br />
8 Manfaat MSG Ajinomoto Untuk Tanaman - Ajinomoto ? pasti kalian semua tau kan produk yang satu ini, Bohong apabila anda tidak mempunya bahan ini di dapur rumah kalian.<br />
<br />
Komposisi MSG Ajinomoto<br />
<br />
Ajinomoto ini merupakan suatu brand merk dari MSG (Monosodium Glutamat). MSG merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki bentuk Kristal, yang merupakan jenis garam natrium/sodium yang terbuat dari asam glutamate. Pada dasarnya MSG memiliki banyak kandungan mineral, dan tidak berbahaya bila dikonsumsi setiap hari namun dengan takaran yang pas dan tidak berlebihan tentunya.<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="color: blue; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; text-decoration: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span><a href="https://draft.blogger.com/null"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="https://www.google.com" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1Syv1-ikoCMXnEg_eAXhh8-ah4NY_bE2ni2yLC1kyntLTbEp5TZYehUd4x3G5OViIEXqWnM2f2Uq9hv9GymYETClWtZEfH4VMm4kkiqORJZ2EyUNeV7Y0i1gZgD9X8QhzwAgFYiR9LXFA/s200/Ajinomoto+msg.jpg" width="200" /><a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">http://kambingbesaran.blogspot.co.id</a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<span style="color: #666666; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span class="msoIns"><ins><br /></ins></span></span></div>
</div>
</div>
<span style="color: #666666; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span class="msoIns"><ins>Ajinomoto MSG ini tidak memiliki rasa saat kita mencobanya secara langsung, . Bahkan rasanya cenderung pahit daripada asin, meskipun memiliki kandungan garam dan gula. Namun pada umumnya, MSG digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, karena dapat bereaksi pada berbagai macam rasa dan juga dapat memperkuat rasa itu sendiri dari suatu masakan. Lalu apa kaitan MSG ajinomoto ini dengan tanaman ya ??</ins></span></span><br />
<br />
Manfaat MSG Ajinomoto untuk tanaman<br />
<br />
<br />
1. Menyuburkan tanaman<br />
<br />
<br />
Manfaat pertama dari<a href="https://www.google.com/" rel="nofollow" target="_blank"><u> MSG ajinomoto</u></a> untuk tanaman yaitu dapat menambah kesuburan pada tanaman. Kandungan unsur atrium yang tinggi yang tekandung didalam MSG ajinomoto ini dapat mempengaruhi tingkat kesuburan tanaman tersebut. Dengan menyiram tanaman menggunakan larutan MSG dengan air secara teratur, maka tingkat kesuburan tanaman akan menjadi lebih baik lagi, yang ditandai dengan :<br />
<br />
Daun yang lebih hijau<br />
Daun tanaman yang lebat, dan<br />
Tanaman menjadi lebih sehat<br />
<br />
<br />
<br />
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman<br />
<br />
Manfaat lain dari kandungan natrium yang terkandung pada ajinomoto MSG ini adalah untuk mempercepat proses pertumbnuhan tanaman. Manfaat ajinomoto untuk tanaman yaitu membuat proses pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat, daun menjadi lebih cepat menghijau, dan batang tanaman yang menjadi lebih cepat besar dan berkembang.<br />
<br />
<br />
3. Mempercepat munculnya bunga<br />
<br />
Selain dapat mempercepat pertumbuhan dari tanaman, MSG ajinomoto juga dapat mempercepat proses partumbuhan bunga pada tanaman tersebut. Proses ini diyakini tidak berdampak buruk, karena bunga yang muncul, namun warna dan bentuk dari bunga yang muncul tidak berubah.<br />
<br />
<br />
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman<br />
<br />
Tidak hanya kita manusia dan hewan, tanaman juga ternyata membutuhkan nutrisi yang lengkap untuk dapat bertahan hidup. Biasanya nutrisi untuk tanaman diperoleh dari pupuk-pupuk yang sering kita gunakan. Namun demikian ada<br />
<br />
kalanya harga pupuk yang sedikit kurang bersahabat, sehingga membuat proses pemeberian makanan atau pemupukan menjadi sedikit terkendala. Sehingga untuk mengatasi hal ini maka anda bisa menggantikan pupuk kimia tersebut dengan menyiramkan tanaman tersebut dengan larutan MSG. Siramkanlah larutan air MSG ajinomoto ini ke tanaman kesayangan anda agar mereka bisa tumbuh subur dan asupan nutrisinya terpenuhi dengan baik.<br />
<br />
<br />
5. Tanaman menjadi lebih sehat dan tidak mudah mati<br />
<br />
Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman anda, maka sudah pasti tanaman akan dapat tumbuh dengan baik dan subur. Apabila tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur, maka hal ini juga akan mengurangi resiko kamatian pada tanaman kesayangan anda tersebut.<br />
<br />
<br />
6. Dapat Menghindari tanaman dari pupuk kimia yang berbahaya<br />
<br />
Memanfaatkan ajinomoto untuk tanaman yaitu dapat menghindari tanaman dari kandungan bahan kimia yang berbahaya yang terkandung pada pupuk tanaman.Dengan tidak menggunakan Bahan-bahan kimia yang berasal dari pupuk maka dapat menghindari kerusakan tanah, sehingga tanah yang rusak maka akan mengakibatkan tanaman juga tidak sehat.<br />
<br />
<br />
7. Meningkatkan jumlah kadar air saat musim panas<br />
<br />
Natrium yang terkandung pada MSG ajinomoto ternyata memiliki manfaat lain, yaitu dapat mencegah terjadinya resistensi air (kekurangan air) terutama pada saat musim panas/ musim kering.<br />
<br />
<br />
8. MSG sebagai pupuk tanaman<br />
<br />
Selain dapat digunakan sebagai larutan untuk menyiram tanaman, MSG ajinomoto juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk pengganti pupuk kimia yang ada di pasaran lo ternyata. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pupuk tanaman yang menggunakan MSG ajinomoto ini memiliki tingkat kesuburan dan pertumbuhan yang lebih baik pada minggu ke tiga dan minggu ke empat jika dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan pupuk kimia biasa yang dijual dipasaran.<br />
<br />
<br />
MSG sebagai pupuk tanaman Ternyata didukung oleh kandungan MSG ajinomoto yang terdiri dari kandungan senyawa C, H, O, N, dan juga Na. kelima unsur senyawa yang terkandung dalam MSG ajinomoto ini merupakan lima unsur senyawa yang sangat diperlukan sebagai nutrisi dalam perkembangan tanaman. Kelima unsur tersebut, terutama unsur N yang memiliki manfaat yang sanagt baik untuk :<br />
<br />
Merangsang pertumbuhan bagian tanaman, seperti batang, cabang dan daun<br />
Proses pembentukan protein dan juga lemak, yang dibutuhkan tanaman dalam melakukan proses pertumbuhannya.<br />
<br />
CATATAN:<br />
<br />
Jangan gunakan MSG ajinomoto ini pada tanaman buah<br />
<br />
Meskipun memiliki banyak manfaat yang luar biasa untuk tanaman, namun ternyata ada pantangan yang harus anda taati dalam pemanfaatan <b><a href="https://www.google.com/" rel="nofollow" target="_blank"><u>MSG ajinomoto</u></a></b> untuk tanaman anda. Namun perlu diperhatikan bahwa, larutan MSG ajinomoto ini tidak disarankan untuk diaplikasikan pada tanaman buah. Karen hal ini akan menyebabkan hasil buah – buahan memiliki rasa yang kurang segar yang di karenakan tanaman buah merupakan tumbuhan yang membutuhkan nutrisi yang jauh lebih banyak dibandingkan tanaman biasa.<br />
<br />
<a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">terimakasih suda mengunjungi blog saya </a><br />
<u><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span class="msoIns"><ins></ins></span></span></u></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-72866270977575847792016-09-27T07:52:00.000+07:002017-03-24T22:12:04.216+07:00Cara Membuat Pupuk Untuk Tanaman Cabe Hasil Melimpah dan Bebas Virus serta layu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<u></u><br />
<u><img alt="http://alamtani.com/pupuk-organik" border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUK9t6yPhTn_80X4JbJG5iSEQSA_ZZGKgLYC5M-GCLIyfkVvBRIe63W2ZYUzVqJVYT2mQ_e22DFse3HW9N4KoE17GnxokOqrz9CUcwYsuGe1kvAYhMD3-VC4iMP9yntLjwphShs2gNMi29/s320/pupuk-kompos.jpg" width="320" /></u></div>
<div style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br /><a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">Dalam </a><a href="https://www.blogger.com/null" target="_blank" title="Permentan tentang pupuk organik"></a><a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><u>Permentan</u></a> No.2 tahun 2006, pupuk
organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya
berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses
rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.<br />
Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk
organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari
sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau
campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos
aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang
berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.<br />
<br />Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini
tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai
masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah,
masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk.
Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk
mengatasi berbagai masalah tersebut.<br />
<h2>
Jenis-jenis pupuk organik</h2>
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di
lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan
bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair
dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk
hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.<br />
<h3>
a. Pupuk hijau</h3>
Pupuk hijau
merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa
panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya.
Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis
leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini
dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi
serta cepat terurai dalam tanah.<br />
Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah
atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering,
para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar
kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk
diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung
diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah
para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan
tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini
hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan
sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan
lahan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<u><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAv6If_Sx8tAU5uUdwzs7scRLjHgwD69KKRdk20xin3GrYQtSHy8G9-AOPSwVG3lTUA0FmYf6gZK8D9z8AR7b6RfLt1tAdT3_VoHTMUGeG6oruAIfu1dUCvb0d9S1tm1qlUIPVCq12x_PB/s320/Penumpukan+bahan+kompos.jpg" width="320" /></u></div>
<u><br /></u>
<br />
<br /><h3>
b. Pupuk kandang</h3>
Pupuk kandang
adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi,
kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan
kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing
adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan
dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.<br />
Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif
lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan
kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang
diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman
buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu
penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya
fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk
tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.<br />
<a href="http://alamtani.com/pupuk-organik.html" rel="nofollow" target="_blank">Pupuk kandang</a> banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena
ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk
kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos.
Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang
sebelum diaplikasikan ke lahan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<u><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj82v1l-24GmW9FHscb_U7k6Z2wIueUY46RqCcNfn-pfBNOyM_gN73ef0oHtoRHfim9E2VxorVEW7k-kq024almABx5IlC8USBJxwYbplssuhqvwaspLJakFHtU_-wnyJOCH0IUK-mhs4n9/s320/pupuk-organik-kompos.jpg" width="320" /></u></div>
<h2>
<u><span class="msoIns"><ins></ins></span></u></h2>
<br /><h3>
c. Pupuk kompos</h3>
Pupuk kompos
adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui
proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai
atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang.
Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing
tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk
kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak
melibatkan udara).<br />
Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai
varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga
pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi,
vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos
bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos<a href="http://./">.</a> Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan <a href="https://www.blogger.com/null" title="Cara membuat kompos takakura">pupuk kompos takakura</a>.<br />
<br />
<h3>
d. Pupuk hayati organik</h3>
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang
memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan
nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk
hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai
pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam <a href="https://www.blogger.com/null" title="Pengertian pupuk hayati">pengertian pupuk hayati</a>. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.<br />
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa
langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk
tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses
gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor
dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk
hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan
secara berkelanjutan.<br />
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti <em>Azotobacter choococum</em> yang berfungsi mengikat unsur unusr N, <em>Bacillus megaterium</em> bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan<em> Bacillus mucilaginous</em> yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.<br />
<h2>
Karakteristik pupuk organik</h2>
Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi
bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber
nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah,
meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.<br />
<ul>
<li><strong>Sumber nutrisi tanaman lengkap.</strong> Pupuk organik
mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang
sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara
lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI).
Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung
semua kebutuhan unsur hara tersebut.</li>
<li><strong>Memperbaiki struktur tanah.</strong> Pupuk organik merupakan
material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung
yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang
gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir
maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus
pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa
menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung,
pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi
gembur.</li>
<li><strong>Meningkatkan kapasitas tukar kation</strong>. Dilihat dari
sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas
tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk
meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang
memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi
tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material
organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.</li>
<li><strong>Meningkatkan daya simpan air.</strong> Struktur kompos
sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam
pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar.
Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman
dapat terhindar dari kekeringan.</li>
<li><strong>Meningkatkan aktivitas biologi tanah.</strong> Pupuk kompos
mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini
akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya
yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang
biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah
nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.</li>
</ul>
<h2>
Pupuk organik vs pupuk kimia sintetis</h2>
Dilihat dari kandungannya, pupuk organik memiliki kandungan nutrisi
yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Namun takarannya sedikit dan
komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik mempunyai kandungan
nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan pupuk kimia
sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, namun jumlahnya
banyak dan komposisinya pasti. Misalnya, urea banyak mengandung unsur
nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tapi tidak memiliki zat nutrisi
lainnya.<br />
Penyerapan nutrisi atau<strong> </strong>zat hara pada pupuk organik
lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan
kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar
kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi.
Sedangkan pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap
langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah
hilang dari tanah karena erosi.<br />
<a href="http://alamtani.com/pupuk-organik.html" rel="nofollow" target="_blank">Pupuk organik</a> baik untuk digunakan dalam jangka panjang karena
sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan
air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sementara itu pupuk kimia
sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan
mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.<br />
Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan
organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan
nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah akan
menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia
sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan
nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah
yang terus meningkat.<br />
Dilihat dari sisi kesehatan, pupuk organik lebih menyehatkan bagi
manusia karena tersusun dari bahan-bahan organik yang sama dengan tubuh
manusia. Sedangkan pupuk kimia sintetis diketahui unsur-unsur bebasnya
membahayakan kesehatan. Namun khusus poin yang terakhir ini masih
menjadi perdebatan di kalangan para peneliti.<br />
<a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"> terimakasih telah membaca artikel saya semoga bermanfaat</a><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-68199437696420938072016-09-15T21:16:00.001+07:002016-09-15T21:16:37.471+07:00KAMBINGKU: SEJARAH<a href="http://kambingbesaran.blogspot.com/p/blog-page_15.html?spref=bl">KAMBINGKU: SEJARAH</a>: Misteri Rekening dan Dana Rahasia Perjuangan Indonesia Pada tahun 1906 terjadilah ikrar raja-raja nusantara yang di prakasai oleh Dr. Er...Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-64816589696212286942016-06-27T06:36:00.002+07:002016-07-29T21:20:17.282+07:00OBAT UNTUK WERENG DAN PENGGEREK BATANG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
INSEKTISIDA ORGANIK/ALAMI BUAT WERENG DAN PENGGEREK BATANG<br />
<br />
INSEKTISIDA ALAMI<br />
<!-- Start of KomisiGRATIS.Com Script --><!-- Start of KomisiGRATIS.Com Script --><br /><script src="http://komisigratis.com/ads.php?pub=22863" type="text/javascript"></script><br /><!-- End of KomisiGRATIS.Com Script --><br />
Hama utama tanaman padi antara lain penggerek batang dan wereng. Biasanya petani menggunakan pestisida untuk membasmi ke-2 hama tersebut. Untuk penggerek batang biasanya petani memakai spontan, hipolag, manuver, dll. Dan untuk wereng biasanya para petani memakai upplaud, avidor, degger , curbix, dll.<br />
<br />
Selain insektisida buatan, ada juga petani yang memakai cara alami dengan beberapa bahan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Salah satu insektisida alami itu adalah seperti yang dibuat oleh BBPP Ketindan di malang.<br />
<br />
Berikut ini keterangannya, ” Kita telah tahu bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh hama wereng dan penggerek batang. Jika kita tidak waspada dan tanggap situasi dan terlambat dalam pengendalian wereng dan penggerek batang maka tidak mustahil kita akan kehilangan hasil panen kita 100 %.<br />
<br />
Dalam pengendalian kedua hama tersebut tidaklah harus selalu menggunakan insektisida kimia. Ada sebuah alternative yang patut dicoba untuk mengendalikan kedua hama ini secara organic.<br />
<br />
Alasan kenapa kita selalu dianjurkan menggunakan bahan organic adalah karena bahan tersebut bisa didapat tanpa membeli, bisa dibuat sendiri dan harganya biasanya relative lebih murah.<br />
<br />
Bahan:<br />
<br />
1. 20 liter air<br />
2. brotawali 2 kg (boleh daun atau batangnya),<br />
3. lengkuas/laos 2 kg,<br />
4. kluwak muda 15 biji dan<br />
5. 5 daun lidah buaya untuk perekat.<br />
<br />
Cara Pembuatan :<br />
<br />
1. Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari<br />
2. Kemudian disaring<br />
3. Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10 liter)<br />
<br />
Kalo kita lihat ada kandungan apa dari bahan-bahan yang digunakan tersebut diatas:<br />
<br />
1. Brotowali mengandung : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbin<br />
2. Rasa pahit pada kluwak disebabkan kandungan hydrocyanic acid<br />
3. Lengkuas/laos mengandung minyak terbang, minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.<br />
4. Dan kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam amino, lipid, sterol, tanin, dan beberapa enzim. ( BBPP Ketindan; Jl. Ketindan No. 1 – Malang)</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-53581113397280962812016-06-09T06:40:00.002+07:002017-03-24T22:08:03.073+07:00JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<u></u><br />
<u><img alt="http://alamtani.com/pupuk-organik" border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUK9t6yPhTn_80X4JbJG5iSEQSA_ZZGKgLYC5M-GCLIyfkVvBRIe63W2ZYUzVqJVYT2mQ_e22DFse3HW9N4KoE17GnxokOqrz9CUcwYsuGe1kvAYhMD3-VC4iMP9yntLjwphShs2gNMi29/s320/pupuk-kompos.jpg" width="320" /></u></div>
<div style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br /><a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">Dalam </a><a href="https://www.blogger.com/null" target="_blank" title="Permentan tentang pupuk organik"></a><a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><u>Permentan</u></a> No.2 tahun 2006, pupuk
organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya
berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses
rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan
organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.<br />
Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk
organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari
sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau
campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos
aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang
berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.<br />
<br />Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini
tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai
masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah,
masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk.
Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk
mengatasi berbagai masalah tersebut.<br />
<h2>
Jenis-jenis pupuk organik</h2>
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di
lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan
bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair
dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk
hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.<br />
<h3>
a. Pupuk hijau</h3>
Pupuk hijau
merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa
panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya.
Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis
leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini
dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi
serta cepat terurai dalam tanah.<br />
Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah
atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering,
para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar
kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk
diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung
diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah
para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan
tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini
hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan
sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan
lahan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<u><img border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAv6If_Sx8tAU5uUdwzs7scRLjHgwD69KKRdk20xin3GrYQtSHy8G9-AOPSwVG3lTUA0FmYf6gZK8D9z8AR7b6RfLt1tAdT3_VoHTMUGeG6oruAIfu1dUCvb0d9S1tm1qlUIPVCq12x_PB/s320/Penumpukan+bahan+kompos.jpg" width="320" /></u></div>
<u><br /></u>
<br />
<br /><h3>
b. Pupuk kandang</h3>
Pupuk kandang
adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi,
kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan
kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing
adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan
dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.<br />
Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif
lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan
kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang
diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman
buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu
penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya
fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk
tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.<br />
<a href="http://alamtani.com/pupuk-organik.html" rel="nofollow" target="_blank">Pupuk kandang</a> banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena
ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk
kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos.
Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang
sebelum diaplikasikan ke lahan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<u><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj82v1l-24GmW9FHscb_U7k6Z2wIueUY46RqCcNfn-pfBNOyM_gN73ef0oHtoRHfim9E2VxorVEW7k-kq024almABx5IlC8USBJxwYbplssuhqvwaspLJakFHtU_-wnyJOCH0IUK-mhs4n9/s320/pupuk-organik-kompos.jpg" width="320" /></u></div>
<h2>
<u><span class="msoIns"><ins></ins></span></u></h2>
<br /><h3>
c. Pupuk kompos</h3>
Pupuk kompos
adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui
proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai
atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang.
Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing
tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk
kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak
melibatkan udara).<br />
Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai
varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga
pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi,
vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos
bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos<a href="http://./">.</a> Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan <a href="https://www.blogger.com/null" title="Cara membuat kompos takakura">pupuk kompos takakura</a>.<br />
<br />
<h3>
d. Pupuk hayati organik</h3>
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang
memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan
nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk
hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai
pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam <a href="https://www.blogger.com/null" title="Pengertian pupuk hayati">pengertian pupuk hayati</a>. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.<br />
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa
langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk
tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses
gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor
dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk
hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan
secara berkelanjutan.<br />
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti <em>Azotobacter choococum</em> yang berfungsi mengikat unsur unusr N, <em>Bacillus megaterium</em> bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan<em> Bacillus mucilaginous</em> yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.<br />
<h2>
Karakteristik pupuk organik</h2>
Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi
bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber
nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah,
meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.<br />
<ul>
<li><strong>Sumber nutrisi tanaman lengkap.</strong> Pupuk organik
mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang
sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara
lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI).
Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung
semua kebutuhan unsur hara tersebut.</li>
<li><strong>Memperbaiki struktur tanah.</strong> Pupuk organik merupakan
material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung
yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang
gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir
maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus
pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa
menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung,
pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi
gembur.</li>
<li><strong>Meningkatkan kapasitas tukar kation</strong>. Dilihat dari
sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas
tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk
meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang
memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi
tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material
organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.</li>
<li><strong>Meningkatkan daya simpan air.</strong> Struktur kompos
sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam
pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar.
Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman
dapat terhindar dari kekeringan.</li>
<li><strong>Meningkatkan aktivitas biologi tanah.</strong> Pupuk kompos
mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini
akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya
yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang
biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah
nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.</li>
</ul>
<h2>
Pupuk organik vs pupuk kimia sintetis</h2>
Dilihat dari kandungannya, pupuk organik memiliki kandungan nutrisi
yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Namun takarannya sedikit dan
komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik mempunyai kandungan
nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan pupuk kimia
sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, namun jumlahnya
banyak dan komposisinya pasti. Misalnya, urea banyak mengandung unsur
nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tapi tidak memiliki zat nutrisi
lainnya.<br />
Penyerapan nutrisi atau<strong> </strong>zat hara pada pupuk organik
lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan
kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar
kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi.
Sedangkan pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap
langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah
hilang dari tanah karena erosi.<br />
<a href="http://alamtani.com/pupuk-organik.html" rel="nofollow" target="_blank">Pupuk organik</a> baik untuk digunakan dalam jangka panjang karena
sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan
air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sementara itu pupuk kimia
sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan
mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.<br />
Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan
organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan
nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah akan
menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia
sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan
nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah
yang terus meningkat.<br />
Dilihat dari sisi kesehatan, pupuk organik lebih menyehatkan bagi
manusia karena tersusun dari bahan-bahan organik yang sama dengan tubuh
manusia. Sedangkan pupuk kimia sintetis diketahui unsur-unsur bebasnya
membahayakan kesehatan. Namun khusus poin yang terakhir ini masih
menjadi perdebatan di kalangan para peneliti.<br />
<a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"> terimakasih telah membaca artikel saya semoga bermanfaat</a><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-22863279226886827992016-04-19T20:49:00.000+07:002016-07-27T09:16:45.002+07:00Cara Membuat Insektisida Organik Untuk Hama Wereng dan Penggerek Batang Pada Tanaman Padi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ins br="" class="adsbygoogle"></ins><ins br="" class="adsbygoogle"></ins><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif";"><span style="font-family: "times new roman" , "serif";"> </span>w</span>ereng dan penggerek batang merupakan hama yang menjadi musuh bagi para petani padi, oleh karena itu penting untuk bisa mengendalikan hama ini. Karena apabila petani tidak bisa melakukan pengendalian terhadap hama ini, maka tidak mustahil juga petani akan kehilangan hasil panennya.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hama Penggerek Batang Padi </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Untuk pengendalaian hama wereng dan penggerek batang tidak harus menggunakan insektisida kimia, karena apabila terlalu banyak dan sering menggunakan bahan kimia, ditakutkan malah akan berdampak buruk bagi tanaman. Maka dari itu penting untuk menggunakan insektisida organik, karena dengan menggunakan insektisida organik anda bisa menghemat biaya, terlebih lagi anda juga bisa membuatnya sendiri. Bahan bakunya juga sudah banyak tersedian, pembuatannya pun mudah, dan pastinya bisa tetap menjaga ekosistem yang ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berikut kami jelaskan cara pembuatan insektisida organik untuk mengatasi hama wereng dan penggerek batang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bahan yang harus disiapkan:</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
1. 20 Liter air<br />
2. Bratawali sebanyak 2kg<br />
3. Lengkuas atau laos 2 kg<br />
4. Lima Daun lidah buaya untuk perekat<br />
5. Kluwak muda 15 biji</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cara Pembuatan:</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
1. Semua bahan yang sudah disiapkan tadi ditumbuk sampai halus, kemudian simpan pada wadah tertutup dan diamkan selama 3 hari, ini untuk proses fermentasi.<br />
2. Setelah di diamkan selama 3 hari maka saring dengan menggunakan saringan atau kain yang mempunyai pori-pori tipis.<br />
3. Insektisida organik siap untuk digunakan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cara penggunaan insektisida organik yaitu dengan cara campurkan 250 ml insektisida organik ke dalam satu tangki air (10 liter), kemudian semprotkan ke tanaman yang terkena hama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lalu apa saja kandungan dan manfaat dari bahan baku diatas?</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
1. Kluwak mengandung hydricyanic acid yang menimbulkan rasa pahit<br />
2. Bratawal mengandung : Alkaloida, Berberin, Columbin dan Pikoretine<br />
3. Kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%) dan sisanya adalah asam amino, lipid, sterol, tanin dan beberapa enzim.<br />
4. Lengkuas atau laos mengandung minyak terbang, minyak astiri, pinen, metil sinamat, eugenol, galangan, kaemferida, galangol dan kristal kungin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dengan menggunakan bahan-bahan ditas kita sudah bisa membuat insektisida organik dengan mudah dan murah. Itulah Cara Membuat Insektisida Organik Untuk Hama Wereng dan Penggerek Batang Pada Tanaman Padi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi sobat kabartani sekalian. Terima kasih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-85292624643746390872016-03-21T12:11:00.000+07:002016-06-08T18:32:02.392+07:00BEBEK SUMBER PENGHASILAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cara Beternak Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang kita tinggal belajar bagaimana menetaskan telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya tata cara penetasan telur bebek hampir sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama perbedaan penting antara dua spesies ini diperhitungkan.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28 hari untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah pengaturan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas biasanya digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer pada hari 25 dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam pengaturan baki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor. meletakan telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari induknya akan sangat bagus dalam proses penetasanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum di letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Membersihkan Telur </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan pembusukan mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-kelas wol untuk menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain basah yang bersih. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Persiapan Mesin Tetas </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap,asap ini di lakukan untuk membunuh semua hama yang ada didalam mesin penetas tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya,Sediakan cadangan lampu (5 wat) </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTGRBynznC1tN9npceraC3O2fK-YZaVTNCAZ4mR6Cj4g3oGG-xqBO3oEB7CeFsrgok7JupCjc9Ba5B2njpOwKFwDuUxtv9MX7q34z1eGrwai407ThaPEVDfLy8387KMTainbCU5oa9kSRX/s1600/proses-2Bpenetasan-2Btelur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTGRBynznC1tN9npceraC3O2fK-YZaVTNCAZ4mR6Cj4g3oGG-xqBO3oEB7CeFsrgok7JupCjc9Ba5B2njpOwKFwDuUxtv9MX7q34z1eGrwai407ThaPEVDfLy8387KMTainbCU5oa9kSRX/s320/proses-2Bpenetasan-2Btelur.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan tinggal ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama proses penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-1 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi ditutup rapat </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-2 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-3 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-4 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-5 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibuka ½ bagian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-6 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l10 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l10 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibuka ¾ bagian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l10 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-7 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l9 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l9 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l9 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibuka seluruhnya </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke-</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">8 <b>sampai ke-</b>13 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-14 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">15 <b>sampai ke</b>-20 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-21 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke-</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">22 <b>sampai ke</b>-25 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke-26 sampai ke-27 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur dihentikan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari </span></li>
</ul>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqaW6OiyOr-zIez0TAm8_BWsJ8SrmyqSjcucgpVdPmfml3JT4Xgapq97lLdmtef2Bpoesj9rSg4R60ecHELo2tfNCrFbB7CQGCA19hXKx_5XDPOrXgELYhCHiAAb7AJwiXMRkXbZ72vr2/s1600/itik-2Bbebek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqaW6OiyOr-zIez0TAm8_BWsJ8SrmyqSjcucgpVdPmfml3JT4Xgapq97lLdmtef2Bpoesj9rSg4R60ecHELo2tfNCrFbB7CQGCA19hXKx_5XDPOrXgELYhCHiAAb7AJwiXMRkXbZ72vr2/s320/itik-2Bbebek.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-28 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Telur-telur sudah banyak yang menetas </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sumber: http://bebeklampung.blogspot.co.id</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-49980915406085770512016-03-15T10:48:00.001+07:002018-04-01T10:52:22.744+07:00CARA MEMBUAT SILASE UNTUK PAKAN TERNAK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ins br="" class="adsbygoogle"></ins><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span style="font-family: "times new roman" , "serif";">mau bisnis online tanpa modal klik<span style="color: lime;"><a href="http://usmoney.site/4813651202918/" target="_blank"> disini </a></span></span></span><br />
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di daerah s<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><ins br="" class="adsbygoogle"></ins>eperti di Indonesia yang terdapat dua musim, musim hujan dan musim kemarau, menjadi perhatian penting bagi peternak yang memelihara ternak seperti sapi, kambing, domba dll. Karena terbatasnya rerumputan pada musim kemarau.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Melimpahnya hijauan pada musim hujan adalah sauatu kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan hijauannyauntuk musim kemarau. Tapi bagaimana caranya pakan hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, dan pakan hijauan tersebut dapat disimpan selama 1 bulan, 2 bulan atau 6 bulan bahkan 1 tahun. Untuk itu diperkenalkan salah satu lagi teknologi pengewatan pakan hijaun ternak yaitu Silase.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pakan hijaun yang telah dipotong dari lahan seperti Rumput Gajah, kemudian dikeringkan dengan kandungan air 60% sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau yang biasa disebut anearob.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9M_QybORCxBA19I0NhBTbRvm9KUmvTN8qEeXLQ5QDbJWZFnHqL-yEq93izE00QG9OXUs-ByHoHM6GVna_osk4w0wMYH5wFi60OwK4KlrMtQxenEHOH09lY9nLM5d_3YowrtQShXvQ317o/s1600/cara-membuat-silase.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9M_QybORCxBA19I0NhBTbRvm9KUmvTN8qEeXLQ5QDbJWZFnHqL-yEq93izE00QG9OXUs-ByHoHM6GVna_osk4w0wMYH5wFi60OwK4KlrMtQxenEHOH09lY9nLM5d_3YowrtQShXvQ317o/s400/cara-membuat-silase.jpg" width="400" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;">
<a href="http://www.peternakankita.com/wp-content/uploads/2016/03/cara-membuat-silase.jpg"><span style="color: blue; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; text-decoration: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br />
</span></span></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kenapa pakan hijauannya ini perlu dikeringkan? Pengeringan ini dilakukan untuk mengurangi kadar air hijaun, jadi pakan hijauan ini tidak dapat cepat rusak. Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pengering, atau mau lebih hemat bisa dijemur bentar dibawah terik matahari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Apa itu silase? silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalamkantong plastic yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu <i>Lactis Acidi </i>dan <i>streptococcus </i>yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman 4(pH 4).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh karena itu mengapa pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> Tujuan Membuat Silase Untuk Pakan Ternak</span></b></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa penghujan (kemarau) yang panjang.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampasa tahu,tumpi jagung, janggel jagung.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b>Proses Membuat silase:</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:</span></b></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tetes tebu(molasses) = 3% dari bahan silase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dedak hulus =5% dari bahan silase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Menir =3.5% dari bahan silase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Onggok = 3% dari bahan silase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Silo atau kantong plastik.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cara membuat Silase</span></b></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan sehingga tidak ada rongga udara.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong plastic yang diisi dengan tanah.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cara pengambilan silase</span></b></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sesudah enam sampai delapan (6—8) minggu proses ensilase telah selasai, dan silo dapat dibongkar, selanjutnya diambil ensilasenyas. Proses silase yang benar dapat bertahan satu sampai dua (1—2) tahun, bahjkan lebih.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jangan sering-sering membuka silo untuk mengabil silase, ambil seperlunya, dan tutup rapat kembali silasesnya, agar silesa tidak mudah rusak</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ciri-ciri silase yang baik.</span></b></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Rasa dan wanginya asam</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Warna pakan ternak masih hijau</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Teskstur rumput masih jelas</span></li>
</ul>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal <script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><br />
<!-- kambingbesaran_footer-2-2_AdSense2_1x1_as --><br /><ins br="" class="adsbygoogle"></ins></span><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-37167170619539857522016-03-05T09:20:00.003+07:002016-06-02T22:51:17.467+07:00MENETASKAN TELUR BEBEK MENGGUNAKAN MESIN PENETAS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<script><br>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});<br></script><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Cara Beternak Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang kita tinggal belajar bagaimana menetaskan telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya tata cara penetasan telur bebek hampir sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama perbedaan penting antara dua spesies ini diperhitungkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28 hari untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah pengaturan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas biasanya digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer pada hari 25 dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam pengaturan baki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor. meletakan telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari induknya akan sangat bagus dalam proses penetasanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum di letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Membersihkan Telur </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan pembusukan mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-kelas wol untuk menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain basah yang bersih. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Persiapan Mesin Tetas </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap,asap ini di lakukan untuk membunuh semua hama yang ada didalam mesin penetas tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya,Sediakan cadangan lampu (5 wat) </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTGRBynznC1tN9npceraC3O2fK-YZaVTNCAZ4mR6Cj4g3oGG-xqBO3oEB7CeFsrgok7JupCjc9Ba5B2njpOwKFwDuUxtv9MX7q34z1eGrwai407ThaPEVDfLy8387KMTainbCU5oa9kSRX/s1600/proses-2Bpenetasan-2Btelur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTGRBynznC1tN9npceraC3O2fK-YZaVTNCAZ4mR6Cj4g3oGG-xqBO3oEB7CeFsrgok7JupCjc9Ba5B2njpOwKFwDuUxtv9MX7q34z1eGrwai407ThaPEVDfLy8387KMTainbCU5oa9kSRX/s320/proses-2Bpenetasan-2Btelur.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan tinggal ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama proses penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-1 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi ditutup rapat </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l2 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-2 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l3 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-3 </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-4 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l8 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-5 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibuka ½ bagian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l1 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-6 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l10 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l10 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibuka ¾ bagian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l10 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-7 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l9 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l9 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l9 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ventilasi dibuka seluruhnya </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke-</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">8 <b>sampai ke-</b>13 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo7; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-14 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l5 level1 lfo8; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke </span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">15 <b>sampai ke</b>-20 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l7 level1 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-21 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l6 level1 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke-</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">22 <b>sampai ke</b>-25 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur harian </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke-26 sampai ke-27 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pembalikan telur dihentikan </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l11 level1 lfo11; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari </span></li>
</ul>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqaW6OiyOr-zIez0TAm8_BWsJ8SrmyqSjcucgpVdPmfml3JT4Xgapq97lLdmtef2Bpoesj9rSg4R60ecHELo2tfNCrFbB7CQGCA19hXKx_5XDPOrXgELYhCHiAAb7AJwiXMRkXbZ72vr2/s1600/itik-2Bbebek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrqaW6OiyOr-zIez0TAm8_BWsJ8SrmyqSjcucgpVdPmfml3JT4Xgapq97lLdmtef2Bpoesj9rSg4R60ecHELo2tfNCrFbB7CQGCA19hXKx_5XDPOrXgELYhCHiAAb7AJwiXMRkXbZ72vr2/s320/itik-2Bbebek.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari ke</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">-28 </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Telur-telur sudah banyak yang menetas </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29 </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l4 level1 lfo12; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya. </span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sumber: http://bebeklampung.blogspot.co.id</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari </span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-79436998087616642282016-02-12T07:34:00.000+07:002016-03-01T07:14:25.333+07:00Kendala bagi peternak pemula<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><br />
<!-- kambingbesaran_footer-1_AdSense3_1x1_as --><br />
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-1918017129002773"
data-ad-slot="8791193361"
data-ad-format="auto"></ins><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
Selamat pagi sobat semua yang sepat mampir di blog saya ini saya ingin berbagi pengalaman saya selama ini hidup memang penuh perjuangan yang harus kita jalani halangan rintangan yang harus kita lewati tentunya masing-masing manusia tidak sama ada yang mudah seakan mulus tanpa hambatan sedikitpun tetapi banyak juga yang belum mendapatkan keberuntungan seperti yang nulis artikel ini suatu saat ada peluang usaha yang menjanjikan lagi-lagi kendalanya modal juga yang gaada tentunya kita juga harus tengok kebelakang usaha kita selama ini dan doa kita ikhtiar kita selama ini tentunya hanya Allahlah yang mempunyai catatan dan wewenang segala-galanya he he he kaya ustad aja<br />
Baiklah mari kita kembali ke UUD bukan (Undang Undang Dasar) tapi ujung ujungnya duwit saya pernah pengin dapat duwit dari hasil menjual kambing alhasil menurut itungan dagang saya rugi, awalnya saya membeli kambing di pasar hewan di sanapun sudah mulai berfikir begitu sampai di pasar hewan baru melihat-lihat kambing sudah di kelilingi para calo kambing tapi saya berfikir bahwa keputusan membeli atau tidak keputusan ada di tangan saya ahirnya saya memutuskan untuk membeli kambing sekitar ada 10 ekor kambing kemudian saya pelihara sekitar 6bulan atau 7bulan<br />
Kemudian saya jual kembali kepada juragan wedus ternyata dihitung-hitung Alhamdulillah sudah lebih dari harga pembelian walaupun disini tidak saya sampaikan secara rinci tapi kalau di hitung masih untung tapi tidak sesuai harapan inilah pengalamanku selama ini dari memelihara kambing<br />
Ceritaku ini karena kelemahan ku bukan berarti untuk melemahkan semangat anda yang akan memulai beternak kambing tetapi setidaknya bisa sebagai gambaran kita nantinya apabila anda akan memulai beternak kambing sekala kecil agar menjadi besar <br />
<br />
Tip untuk calon peternak modal kecil<br />
1. .jangan terburu-buru memilih kambing yang akan dipelihara <br />
2. Pilih kaming yang sehat dan masih usia muda dengan harapan masih bisa besar dan digemukan<br />
3. Jangan terburu-buru menjual kalau harganya belum sesuai keinginan lihat2 dulu harga pasar<br />
Demikian yang bisa saya curahkan semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan terimakasih sudah berkunjung di blog kmi yang masih acak adul<br />
Selamat beraktifitas <br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-24397367480812233002015-12-04T08:59:00.003+07:002015-12-04T08:59:47.857+07:00MANFAAT PUPUK ORGANIK<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">Manfaat Pupuk Organik </h3><div class="post-header"> </div><div dir="ltr" style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://alamtani.com/wp-content/uploads/2013/06/pupuk-organik-hijau.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://alamtani.com/wp-content/uploads/2013/06/pupuk-organik-hijau.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: left;">Sangat jarang dan mungkin sangat sedikit petani yang menyadari bahwa tumbuhan memerlukan bahan organik untuk kelangsungan hidupnya. Tidak sedikit petani yang beranggapan bahwa bila menggunakan pupuk kimia yang banyak maka akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula.<br />
<br />
Pada saat ini banyak sekali para pelaku (petani) yang menggunakan bahan kimia untuk pemupukannya, dan mempunyai kecendrungan akan semakin banyak memberi pupuk kimianya, dikarenakan hasil yang diharapkan tinggi akan tetapi dari waktu kewaktu bukannya meningkat malah semakin menurun.</div><a href="https://draft.blogger.com/null" name="more"></a>Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian, menunjukkan data yang sangat mengerikan terhadap lahan pertanian kita, banyak lahan dinegara Indonesia memiliki kadar bahan organok yang kurang dari 1 %. Sedangkan dari berbagai pengalaman dan penelitian para ahli menyatakan kadar bahan organik yang tinggi dalam tanah akan sangat membantu memaksimalkan hasil yang didapat pelaku usaha (petani).<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><b>Sedikit Sejarah Indonesia Tentang Kebutuhan Pupuk</b></span></div><div style="text-align: left;">Sebelum masa kemerdekaan Indonesia, para petani sangat senang menggunakan pupuk organik dalam melakukan budidaya pertanian dibandingkan dengan pupuk Anorganik (Kimia).<br />
<br />
Namun fakta menjadi terbalik ketika pada tahun 1960-an petani mulai banyak menggunakan bahan kimia dalam melakukan budidaya petanian, yang lebih mengkhawatirkan lagi peran dari pupuk organik menjadi dianggap tidak ada peran dalam budidaya pertanian sehingga banyak petani yang mengabaikannya.<br />
<br />
Produksi pupuk Kimia pun dari waktu kewaktu semakin berkembang sangat pesat, sehingga bila di hitung secara harga, maka pupuk anorganik (kimia) menjadi sangat lebih murah dibandingkan dengan pupuk organik.<br />
<br />
Dan didukung dengan di temukannya banyak varietas-varietas unggul yang dari berbagai penelitian lebih banyak yang cocok dan baik bila menggunakan pupuk anorganik (kimia). Sehingga mengakibatkan banyak kenyataanya ditemukan lahan pertanian yang terdegradasi, sehingga mengakibatkan merosotnya kadar dari bahan organik dari lahan pertanian.</div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><b>Solusi Mengatasi Kemunduran Bahan Organik di Lahan Pertanian</b></span></div><div style="text-align: left;">Fakta di kemukanan oleh banyak para ahli yang menyatakan bahwa lahan pertanian sebenarnya membutuhkan pupuk organik sebagai sumber pupuk dan zat hara, bukan dari pupuk buatan atau pupuk kimia. Pupuk Organik juga sangat bermanfaat sebagai soil ameliorant atau memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian.<br />
<br />
<b>Penggunaan Pupuk Hijau</b><br />
Pupuk hijau merupakan salah satu pupuk organik yang diperoleh dan didapat di lahan pertanian dengan biaya sangat murah dan mudah.<br />
<br />
Sumber dari pupuk hijau dapat diambil dan di peroleh dari tumbuhan atau tanaman yang tidak bermanfaat (yang biasanya dibakar oleh petani). Selain itu juga dapat diperoleh dari sisa-s9sa tanaman yang merupakan sisa dari panen.<br />
<br />
Cara paling mudah pengolahan dari pupuk hijau adalah dengan cara membenamkan bahan baku atau dengan cara dilakukan dikomposkan untuk hasil yang lebih cepat.<br />
<br />
<b>Manfaat Pupuk Organik (Pupuk Hijau)</b></div><ul style="text-align: left;"><li>Manfaat yang akan dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.</li>
<li>Manfaat lain yang dirasakan yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik</li>
<li>Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam</li>
<li>Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia</li>
<li>Pupuk organik akan memberikan kehidupan badi mikroorganisme tanah</li>
<li>Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman</li>
<li>Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, seihngga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracuanan</li>
<li>Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman</li>
<li>Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah</li>
<li>Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah</li>
<li>Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak</li>
</ul><div style="text-align: left;"><br />
Itulah sedikit informasi mengenai Manfaat Pupuk Organik, semoga bermanfaat...</div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-56362755005511975772015-11-30T21:47:00.001+07:002017-03-24T16:14:03.356+07:00Membuat probiotik / bio aktivator / bakteri pengurai untuk fermentasi <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="post-title entry-title" itemprop="name">
</div>
</div>
<b><span style="font-weight: normal;"><a href="http://arief-razqa-farm.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Cara Membuat probiotik</b></a> / bio aktivator / bakteri pengurai untuk fermentasi azolla microphylla, pupuk organik, dan pakan ternak</span></b><br />
<div class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br /></div>
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sumber bakteri Pengurai<br />
Adapun sumber bakteri pengurai yang bisa digunakan sebagai alternatif yaitu :<br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Rumen sapi = + 5 kg<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Batang pisang yang sudah mulai busuk ( peras airnya saja ) = + 5 liter<br />
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Batang kayu yang lapuk (di kebun)<br />
d)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Probiotik buatan pabrikan ( contoh : EM-4, dll..)<br />
<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bahan pendukung sumber bakteri pengurai<br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air leri (air cucian beras) = + 2-3 liter<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Urine sapi, atau urine kambing = + 5 liter (atau seadanya tergantung ketersediaan)<br />
<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Sumber makanan bakteri pengurai<br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tetes tebu atau molase = + 1 liter<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Gula Merah = 1 kg<br />
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Terasi = ¼ kg<br />
d)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Bekatul = + 2 kg<br />
e)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Susu Sapi Murni (Susu Perah) = ½-1 liter<br />
f)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air Kelapa = + 5 liter<br />
g)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ragi Tape = 1 bungkus<br />
h)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air tanah (dari sumur) = + 10 liter<br />
<br />
<b>Peralatan pembuatan probiotik :</b><br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Drum Plastik Besar, atau ember besar<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Plastik penutup tebal<br />
c)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Selang kecil (diameter 1 cm)<br />
d)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Botol minumal mineral<br />
e)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pengaduk dari kayu<br />
<br />
<b>Langkah pembuatan probiotik : </b><br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masak air hingga mendidih, masukkan gula merah yang sudah di iris kecil-kecil (agar cepat larut), masukkan terasi, kemudian masukkan dedak/bekatul. Masak sebentar sekitar 2-3 menitan, sambil aduk-aduk rata sampai homogen, setelah itu matikan kompor, dinginkan. Harus benar-benar dingin suhunya, karena kalau panas ataupun hangat bisa membunuh bakteri.<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siapkan Drum besar yang sudah dicuci bersih, masukkan air leri (air cucian beras), tetes tebu atau molase, air tanah (dari sumur), susu segar, air kelapa, urine sapi atau kambing dan ragi (dihaluskan dulu dengan ditumbuk) serta bahan-bahan hasil campuran dari langkah ke-1 yang sudah benar-benar dingin. Aduk rata hingga campuran benar-benar homogen.<br />
3)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Masukkan kedalam drum besar sumber bakteri utama yaitu rumen sapi, air perasan dari batang pisang yang sudah busuk, dan EM4 atapun kayu lapuk jika ada. Aduk rata hingga hingga benar-benar homogen.<br />
4)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Tutup drum besar dengan plastik tebal yang sudah dilengkapi dengan selang kecil untuk saluran udara. Ikat plastik dengan karet hingga rapat, selang kecil dihubungkan dengan botol plastik kecil yang sudah ada airnya, hal ini untuk menghindari terjadinya ledakan karena tingginya tekanan udara. Tujuannya agar kondisi drum besar tetap anaerob, sehingga udara akan keluar apabila tekanan di dalam drum sudah sangat tinggi.<br />
5)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Biarkan larutan dalam drum besar selama 1 bulan, dan setiap 10 hari sekali dilakukan pengadukan dan tutup kembali palstik penutupnya dengan rapat. Larutan bakteri pengurai semakin lama akan semakin bagus, akan semakin sempurna proses fermentasinya (max 6 bulan, dikhawatirkan lebih dari itu bakteri mati menurun kualitasnya).<br />
6)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Berhasilnya proses fermentasi ditandai dengan adanya lapisan putih pada permukaan atas larutan, dan dari segi bau, baunya menyengat dan sedikit harum.<br />
7)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Saring hasil pembuatan larutan bakteri, ambil larutannya saja. Untuk ampasnya bisa dipergunakan untuk pupuk organik.<br />
8)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Hasil pembuatan larutan bakteri pengurai dapat digunakan untuk menguraikan atau memfermentasikan pupuk organik, azolla microphylla, ataupun pakan ternak ( memfermentasikan rumput, jerami, dll). Dengan takaran 1 liter larutan dicampur dengan 10-15 liter air, semakin pekat larutan maka cenderung akan semakin banyak bakteri.<br />
<br />
<b>Ilustrasi untuk drum besarnya.</b><br />
<b><br />
</b> <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://arief-razqa-farm.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="Bakteri Pengurai" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_-TFn6GR-sL3JYfDNGPeoul1WB9a49YEAoRa9HTT79Su0bbs0QbuXQGUvFCDTYbgdwn_KN3lvSp46oSkG3tnD3y21W9QtBdAWvMZzIncLmGG6EFjuGDVYC2Pw7D0EqanJ0RRyMe81VLXR/s1600/drum+besar.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Beberapa catatan ataupun persiapan yang harus dipersiapkan untuk kelancaran pembuatan bakteri pengurai :<br />
1)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Persiapan pembuatan pupuk dilakukan dalam 2 hari.<br />
a)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada Hari Pertama<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Siapkan ragi, em4.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Cari pangkal batang pisang yang sudah busuk, atau pada batangnya peras airnya simpan dalam ember kemudian tutup.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk urine sapi bisa dipersiakan beberapa hari sebelumnya, taruh diember kemudian tutup.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Dedak atau bekatul, terasi, gula merah, tetes tebu dapat dibeli beberapa hari sebelumnya.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air leri beras, disimpan dalam lemari pendingin.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Susu murni biasanya pada peternakan baru selesai dibuat pada siang hari tepatnya 1 hari sebelum pembuatan pupuk. Beli 1 liter, simpan dalam lemari pendingin untuk sementara agar tidak busuk.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Air kelapa bisa dibeli dipasar, kalau sempat bisa dibeli pada hari kedua pada waktu pagi hari agar lebih fresh.<br />
<br />
b)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada Hari Kedua.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Pada pukul 4 dini hari, berdasarkan pengalaman penulis, berangkat ke tempat pemotongan hewan ternak setempat. Karena pada jam segitu waktunya penyembelihan hewan ternak. kalau tidak, kita bisa memesan untuk menyisakan rumen sapi untuk diambil pagi harinya.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemudian setelah bahan-bahan lengkap, pada waktu pagi hari (jam 05.00) masak gula merah, terasi, dan bekatul, setelah itu angkat dan diamkan hingga benar-benar dingin. Kira-kira pukul 09.00 atau pukul 10.00 sudah dingin.<br />
-<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Kemudian campurkan bahan-bahan yang telah dipersiapkan sesuai dengan langkah pembuatan diatas. Pembuatan bakteri pengurai dilakukan ditempat yang teduh.<br />
<br />
2)<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ini hanyalah pengalaman dari penulis, untuk bahan-bahan yang dipersiapkan kadang di tempat anda tidak tersedia, maka sesuaikan dengan tempat anda sesuai dengan sumber daya alam yang ada. Untuk pembuatan pupuk sebaiknya dilakukan pada pagi hari, kalau siang hari dihawatirkan suhunya sudah mulai panas.<br />
<br />
Selamat mencoba, jika ada kekurangan atau kesalahan penulisan, mohon masukan pembaca sekalian lewat kolam komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat, dan terimakasih.<br />
<br />
<b>Daftar Pustaka</b><br />
Samijan. 2011. <a href="http://arief-razqa-farm.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><b>Pembuatan Probiotik</b></a><a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">http://kambingbesaran.blogspot.co.id</a> Dekomposer Dan Pupuk Cair. BPTP Jawatengah<br />
Wahyono, E. H. dkk. 2010. Pertanian Alami : Bio Starter, Composting, dan Pestisida Alami. Bogor: WCS-Indonesia Program.<br />
dari berbagai sumber yang lain.<br />
<br />
<a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><b>terimakasih telah membaca artikel saya semoga bisa menambah pengetahuan </b></a></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-4216768162212976682015-11-13T20:16:00.001+07:002015-11-13T20:19:38.886+07:00Ternak Kambing Yang Benar Agar MenguntungkanTernak kambing termasuk salah satu jenis kegiatan yang sudah biasa dilakukan masyarakat terutama di pedesaan yang umumnya kaum petani setelah dari kebun atau sawah pulang sambil ngarit kerumah smbil membawa rumput. Hampir sebagian besar masyarakat terutama di daerah pedesaan memiliki bintang piaraan baik kambing, ayam, sapi atau binatang lain yang tentunya memiliki nilai eknomi tinggi<br />
Hanya pada umumnya mereka hanya memelihara dalam jumlah terbatas dan tidak ada target berapa kambing yang harus dimiliki dalam 1 bulan atau 1 tahun ke depan. Mereka biasanya hanya memelihara karena sudah menjadi tradisi sebagai masyarakat desa yang sifatnya sebagai harta simpanan jika sewaktu-waktu butuh uang mendesak sehingga bisa dijual<br />
Sebenarnya beternak kambing bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan keuntungan jika dijalankan secara serius, karena disamping tingginya permintaan daging, cara perawatannya pun cukup mudah dilakukan, cuma sebagian besar masyarakat tidak melakukan hal itu karena umumnya mereka fokus pada pekerjaan utama yaitu bertani<br />
<br />
Keuntungan Beternak Kambing<br />
Ada banyak kutntungan yang didapatkan dari beternak kambing disamping keuntungan secara finasial kotoran kambing bisa dijadikan pupuk. Disamping keudahan dalam pemeliharaan binatang ini cepat berkembang biak.<br />
Biasanya kambing membutuhkan waktu 145-155 hari sejak awal kandungan sampai beranak, atau bisa dua kali dalam 1 tahun, berbeda halnya dengan sapi yang bisa 8 bulan baru beranak sejak awal mengandung, dalam memilih indukan harus selektif misalnya jenis betina yang belum pernah beranak sebelumnya dan temasuk sehat<br />
Jenis usaha lain yang juga tidak aklah menarik adalah beternak kelinci, disamping mudah cara perawatannya juga cepat berkembang biak karena hanya membutuhkan 30 hari untuk beranak<br />
<br />
Pakan Kambing<br />
Kambing biasanya menyukai makanan dari daunan segar seperti daun nagka, daun kacang, daun singkong dan masih banyak lagi jenis dedaunan kesukaan kambing. Jika pada musik kering (kemarau) saat rumput atau jenis daun-daunan senakin sulit diperoleh kambing juga sangat pelapah pisang, daun jati kering bahkan daun bambu kering pun bisa dimakan.<br />
Modal untuk ternak binatang ini juga tidak terlalu besar dibandingkan sapi, cukup dengan dengan modal sekitar 2.5 juta rpah sudah bisa memulai, hal terpenting yang perlu dilakukan sebelum memulai adalah<br />
<br />
kesiapan kandang.<br />
Untuk membuat kandang : Bisa terbuat dari bambu atau kayu sesuai kebutuhan dan tersedianya dana yang dimiliki, kandang harus dibuat dengan sistem panggung untuk memudahkan membuang kotoran dan kambing tidak lembab sehingga akan selalu sehat. Usaha apapun asal dilakukan dengan penuh kesungguhan akan berbuah kesuksesan dan menguntungkan ‘selamat mencoba’<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-76258819927934456872015-11-11T21:37:00.000+07:002017-03-24T16:21:52.295+07:0012 Jenis Kambing di Indonesia yang Cocok untuk Bisnis dan Qurban<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">http://kambingbesaran.blogspot.co.id</a>12 Jenis Kambing di Indonesia yang Cocok untuk Bisnis dan Qurban<br />
<a href="http://www.suherlin.com/" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="http://www.suherlin.com" border="0" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD2zaXN4F4iN1VLJmiMSUhezz63M8q9awiTGx17C8kCJHkDgOATspdl-UXPI80jB1Z-4icXWAMcVIQQcmN0fM96DeKhC0jzGD63Svqljz-1Is_y56_xiFuSnnZIiCZ7-xgjKsOw51XnBe5/s320/kambing-gembrong-hrl-intcoid.jpg" width="320" /></a><br />
Diperkirakan di dunia ini terdapat 300 ras kambing yang tersebar di daerah tropis maupun subtropis. Kambing-kambing tersebut dikelompokkan berdasarkan daerah penyebaran, produktivitas, karakteristik, dan potensinya.<br />
<br />
Kambing yang cocok untuk bisnis yaitu kambing yang biaya perawatannya murah namun dapat memberikan keuntungan yang melimpah. Namun untuk ibadah qurban, pilihlah kambing yang memiliki badan besar atau kambing pedaging.<br />
1. Kambing Kacang<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvKtqmsT6TZZ0xXmH0Mmn7MxDic2aUCq6jAk5NS4mYipk_z-Hs4kmSDKjCdGQMWD0adsAc6C_ES_EeQkWbrgyb8zrKBzI_9LR1BlxeRtTsP0NUNOb1oqAlqLgiTEsEdy8DnBZadc8O0fIQ/s320/Kambing-Kacang-desagunungrejo.wordpresscom.jpg" /><br />
desagunungrejo.wordpress.com<br />
<br />
desagunungrejo.wordpress.com<br />
<br />
<a href="http://www.suherlin.com/" rel="nofollow" target="_blank"><u><b>Di Indonesia </b></u></a>banyak sekali ras kambing yang dikembangkan. Dan yang pertama kali dikembangkan yaitu kambing kacang yang merupakan ras unggulan. Kambing yang memiliki daya adaptasi tinggi ini merupakan kambing lokal Indonesia. Selain itu, kambing kacang juga daya reproduksinya sangat tinggi. Sehingga sangat direkomendasikan untuk kamu yang ingin berternak kambing. Kambing kacang merupakan tipe kambing pedaging, jantan maupun betinanya.<br />
<br />
Ciri-ciri:<br />
<br />
Memiliki kepala kecil dan ringan dengan tubuh yang relatif kecil.<br />
Bulu pendek dan lurus di telinga tegaknya.<br />
Warna kambing kacang umumnya berwarna tunggal, hitam, putih, coklat atau kombinasi dari ketiga warna tersebut.<br />
Jantan dan betina memiliki dua tanduk pendek.<br />
Tubuh kambing kacang jantan dewasa mencapai 30kg, sedangkan yang betina 25kg.<br />
Tinggi mencapai 60-65cm untuk yang jantan, dan 56 cm untuk yang betina.<br />
Berbulu pendek di seluruh tubuhnya kecuali ekor dan dagu. Kambing jantan tumbuh bulu panjang di pundak, sepanjang garis leher pantat, dan punggung hingga ekor.<br />
<br />
2. Kambing Etawa (Kambing Jamnapari)<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1kjcnT_ALg_w0Nq9iVejxK7Sdr4wqRw_uoWb1-eeBvug-cnpZrrQ2wMXrL8xhGdYSKsGTlL4JzM6OXBr3_4r98DlvENzdmmzGIkKQsIy07mO7WNBpy4cWThlAZqpP3GHPWkw0ZWaHBnb/s320/kambing-etawa-fotohewaninfo.jpg" /><br />
fotohewan.info<br />
<br />
Ketika mendengar kata ‘etawa’ maka kita akan langsung teringat kepada susu kambing. Ya, memang susu kambing yang beredar di negeri ini merupakan susu kambing etawa. Namun, kambing etawa juga dagingnya dapat dimanfaatkan sebagaimana kambing pedaging lainnya.<br />
<br />
Ciri-ciri:<br />
Tubuh kambing etawa besar dengan tinggi 90-127cm untuk yang jantan. Sedangkan yang betina hanya mencapai 92cm.<br />
Bobot tubuh kambing etawa jantan mencapai 91kg. Untuk kambing etawa betina mencapai 63kg.<br />
Telinganya terkulai (tidak tegak) dan panjang.<br />
Dahi dan hidungnya cembung.<br />
Bertanduk pendek, yang jantan maupun yang betina.<br />
Susu yang dihasilkan mencapai tiga liter setiap harinya.<br />
<br />
3. Kambing Boer<br />
<a href="http://www.suherlin.com/" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="http://www.suherlin.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdoZu5siaKD4ogoO9Xk7G6yO0XpO_i4jqmzScMI-CuD0KAK9wjlPKgnLPSHfMdBSzVy8Ys-yklxFD4rOrxQbm6TzOze3KUvixrrHdHjtwg1RXi-Zh7h_WQ6q9Zl7CvWE4ZjyJxuWz83c4R/s320/kambing-boer-f2-jantan-sufyanhadi.wordpresscom.jpg" /></a><br />
sufyanhadi.wordpress.com<br />
<br />
Asal kambing Boer yaitu dari Afrika Selatan. Selah ter-registrasi lebih dari 65 tahun. “Boer” memiliki arti petani. Dengan pertumbuhannya sangat cepat, kambing Boer merupakan kambing pedaging sesungguhnya.<br />
<br />
Berat 35–45 kg dapat dicapai kambing boer pada usia lima hingga enam bulan. Rata-rata pertambahan berat badan sekitar 0,02 – 0,04 kg per hari. Semua ini tergantung pada jumlah susu dari induk dan pakan sehari-harinya. Pada umur 2-3 tahun, kambing Boer jantan memiliki berat badan 120 – 150 kg, sedangkan Betina dewasa akan mempunyai berat 80 – 90 kg pada umur yang sama. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk.<br />
Persentase daging pada karkas kambing Boer mencapai 40% – 50% dari berat tubuhnya. Jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kambing perah lokal.<br />
<br />
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang panjang, lebar, berbulu putih, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkaki pendek. Beberapa kambing Boer di wajahnya memiliki garis putih ke bawah. Kulitnya berwarna coklat dan dapat melindungi dirinya dari kanker kulit akibat ultraviolet dari sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.<br />
<br />
Kambing Boer dapat bertahan hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim. Dari suhu yang sangat dingin (-25 derajat celcius) hingga suhu yang sangat panas (43 derajat celcius). Kambing boer sangat mudah beradaptasi dengan perubahan suhu lingkungan. Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput dan tahan terhadap penyakit. Secara alamiah kambing boer adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.<br />
4. Kambing Jawarandu (Bligon, Gumbolo, Kacukan, Koplo)<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG82fayy65MB-ul71mBkKHDRhf525BDx8RHyJTtYxxOnyOWnYoLzizZV8GtUfW_NfwgI5SmE1bX2a-S_kbnMKN1GTO4q2f5T9-_PH7VITddxctZiHBAURKbFjrqZ8EqbY_pbFzCHVQ_xZB/s320/kambing-jawa-randu-cintakambing.wordpresscom.jpg" /><br />
cintakambing.wordpress.com<br />
<br />
Nama lain Kambing Jawarandu yaitu Bligon, Gumbolo, Kacukan, dan Koplo. Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing peranakan etawa dengan kambing kacang. Yang lebih dominan di kambing jawarandu yaitu sifat fisik kambing kacang. Kambing jawarandu dikembangkan untuk menghasilkan susu. Susu yang dihasilkan oleh kambing jawarandu sebanyak 1,5 liter per hari atau lebih sedikit dari kambing etawa.<br />
<br />
Ciri-ciri kambing Jawarandu:<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWeHcn_n6_nkJfATNQX1W-MOUj0qhMMidcfeL5fap5SqIgUNYqfjY7CpSiY36kiavvSdL3IfJgwBJYibitdPGfovLgtFrBgveNFSyjrOfovs7y0KJyte-f28rF2iD73Y7sFM6rrNhmnv03/s320/cara-ternak-kambing-pemberdayaanmasyarakatcom.jpg" /><br />
Tubuhnya lebih kecil dari kambing etawa, Dan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan bobot betina tidak lebih dari 40 kg.<br />
Jantan dan betina bertanduk.<br />
Telinganya terbuka lebar, panjang dan terkulai.<br />
Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.<br />
<br />
5. Kambing Peranakan Etawa<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3K0MfmSoO4aK8R3zpAA_Ft07UqFnlUQnK39uzCNp7-5iaMFkgMP6WN-7ita7sNBx0L9SAtkRv80xBDSlX0_WwSguXMWUIfj-kMhxlRzA2ei_0aDvMkX0_m-_QYcS4gPhyphenhyphenpPA6H_nLO15n/s320/gambar-kambing-etawa.jpg" /><br />
egoodmilksusukambing.blogspot.com<br />
<br />
Tujuan utama dikembangkannya kambing ini yaitu untuk lebih mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia. Kambing peranakan etawa merupakan hasil dari persilangan antara kambing etawa dan kambing kacang. Dikenal dengan nama kambing PE (Peranakan Etawa), dan dianggap sebagai kambing Lokal.<br />
<br />
Ukuran tubuh kambing PE hampir sama dengan kambing Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan di Indonesia. Tidak seperti kambing jawarandu, kamnbing PE memiliki tubuh dengan tanda berada diantara kambing Etawa dan kambing Kacang. Jadi sebagian lebih ke arah kambing Etawa, dan sebagian yang lain lebih ke arah kambing Kacang.<br />
<br />
Awalnya kambing PE hanya tersebar di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. Namun saat ini sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia. Sifat yang berbeda dengan kambing Etawa yaitu libido yang dimiliki kambing jantan sangat tinggi.<br />
<br />
Ciri-ciri kambing Peranakan Etawa:<br />
<br />
Warna bulu belang hitam, coklat, putih, dan merah.<br />
Sebagaimana Etawa, kambing ini memiliki tubuh besar. Pejantan bobotnya bisa mencapai 90an kg, sedangkan betina hanya 60an kg.<br />
Telinganya terkulai ke bawah, bergelambir cukup besar dan panjang.<br />
Dahi dan hidungnya cembung.<br />
Pejantan dan betina bertanduk kecil/pendek.<br />
Memiliki bulu panjang pada dagu, daerah belakang paha, dan ekor.<br />
Kambing Peranakan Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari sebagaimana kambing etawa.<br />
<br />
6. Kambing Saanen<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeCSumV9tBNCW054E_laV-q3IZ9H43l5S5hMpcI1DLB75NdFKy_sD2nB1T4H2ckFrkNTnT_2P6dmMP0qKvljNuAAAaX-QKaC_kRKoGnuapFwdGK17FcMnU0B3LbiTSPmxfaYOC0AMyKIjj/s320/kambing-saanen-cintakambing.wordpresscom.jpg" /><br />
cintakambing.wordpress.com<br />
<br />
Kambing Saanen berasal dari lembah Saanen, Swiss bagian barat. Kambing ini merupakan salah satu jenis kambing penghasil susu kambing yang terkenal dan terbesar di Swiss. karena kepekaannya terhadap matahari, sehingga Sulit berkembang di wilayah tropis. Di Indonesia kambing Saanen disilangkan dengan kambing peranakan etawa yang lebih resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberi nama kambing Saanen.<br />
<br />
Ciri-ciri kambing Saanen:<br />
<br />
Memiliki bulu pendek berwarna putih dengan titik hitam di hidung, kelenjar susu, dan telinga.<br />
Muka berbentuk segitiga dengan hidung yang lurus.<br />
Telinganya sederhana dan tegak.<br />
Ekor pendek dan tipis.<br />
Bertanduk, Jantan maupun betinanya.<br />
Berat kambing Saanen jantan dewasa 68-91 kg dan 36-63kg untuk kambing betina. Tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.<br />
Produksi susu 740 kg/ms laktasi.<br />
<br />
7. Kambing Gembrong<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqslrTEfj4PDjUFAxxGbVzjEkL_u-n8ltuhptC3p5x6sl8cFDQN1k1_IwBrJBVLGSQyJEm_a5icJGECHYvi8glGAs7tjaJd_LhwDJp-hgEJKo55lpWI2HOCb3VWqWjeTRngbYuEgJYUpAp/s320/kambing-gembrong-hrl-intcoid.jpg" /><br />
hrl-int.co.id<br />
<br />
Kambing Gembrong terdapat Bali tepatnya di daerah kawasan Timur, terutama di Kabupaten Karangasem. Hewan ini mirip anjing yang berbulu panjang dan lebat. Badannya memang mirip kambing, namun bila melihat bulunya mirip anjing karena sangat lebat. Seluruh badan dipenuhi dengan bulu. Itulah kambing asal Bali yang hampir punah. Kambing gembrong merupakan hasil persilangan antara kambing Kashmir dengan kambing Turki.<br />
<br />
Ciri khas kambing Gembrong jantan yaitu bulunya panjang, lebat, dan mengkilap. Tumbuh dari kepala hingga ke ekor. Panjang bulunya bisa mencapai 25—30 cm. Minimal setiap 12—16 bulan bulunya dicukur sekali. Karena jika tidak dicukur, bulu bagian kepala akan menutupi mata dan telinga. Sehingga mempersulit kambing saat makan.<br />
<br />
Sedangkan kambing betina, bentuk dan ukuran tubuhnya mirip kambing kacang. Tetapi di bagian bawah perut melebar. Yang betina juga bertanduk, namun lebih pendek dan berbentuk oval. Kambing Gembrong betina berbulu pendek berkisar 2-3 cm.<br />
<br />
Pada umumnya Warna tubuh dominan kambing Gembrong yaitu putih, sebagian berwarna coklat dan coklat muda. Kebanyakan pola warna tubuhnya satu warna, sebagian lagi dua sampai tiga warna. Tinggi kambing dewasa 58-65 cm, bobot tubuh mencapai 32-45 kg. Kambing jantan berjumbai pada dahi, yang dapat menutup mata dan muka kambing.<br />
<br />
Ada pula peternak yang mencoba menyilangkan kambing Gembrong dengan kambing Peranakan Etawa (PE). Dari persilangan itu dihasilkan kambing gettah alias gembrong ettawah.<br />
8. Kambing Samosir (Kambing Putih, Kambing Batak)<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhy5En28plUY_0kaiiNs0w3SbxnDyM_nhgLyigGWh-L-hOhdEt_wVEN3zlzpdwFKVQrkYavKiP02-SIVccOevhe6WFaBPy8XCPnSUNrdsJvXEzZ0UirLMBuAGt-8NUVlgXcU-YtFEitR_l/s320/kambing-samosir1-dompicoid.jpg" /><br />
dompi.co.id<br />
<br />
Berdasarkan sejarahnya kambing Samosir ini dipelihara penduduk setempat secara turun temurun di Pulau Samosir, di tengah Danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.<br />
<br />
Tubuh kambing dewasa yaitu rataan bobot badan betina 26 – 32 kg; panjang badan 57 – 63 cm; tinggi pundak 50 – 56 cm; tinggi pinggul 53 – 59 cm; dalam dada 28 – 33 cm dan lebar dada 17 – 20 cm.<br />
<br />
Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal Samosir ini hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara. Pemberian nama kambing Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal dengan nama Kambing Putih atau Kambing Batak.<br />
9. Kambing Kosta<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBh6yStWI_eCPht5-ZhK836xXpxjt5m4CD1UnP27q2cYFC76N83MrGE9QkiKocYTn7NFJelnh_2t45uu430g0rhPfwv0FkYeoqTV27jrWsLAN0AUDY3Im-fV-pqdwCsqh21YetVZU6kG11/s320/kambing-kosta-dompicoid.jpg" /><br />
dompi.co.id<br />
<br />
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini dulunya terbentuk dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir (kambing impor).<br />
<br />
Salah satu ciri khas Kambing Kosta adalah terdapatnya motif garis yang sejajar pada bagian kiri dan kanan muka. Selain itu terdapat pula ciri khas yang dimiliki oleh Kambing Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki belakang mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan Ettawa (PE), namun tidak sepanjang bulu rewos pada Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bagian belakang sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging. Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut.<br />
10. Kambing Boerawa<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQwpkT_15MzsQ78CQ5VYe-mv6y00C43XUy0Wyw_8p-LGvcz8RxD17-eMu2B-duFnhr14G_7Csaet11vsKwl5Hrwjz7Kdmsx7j0g66YJY_0S2xe9NaCHuoPpRUrOnkdqeYt-EbeWVp9hVru/s320/kambing-boerawa-dompicoid.jpg" /><br />
dompi.co.id<br />
<br />
Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Peranakan Etawah (PE) betina. Kambing boerawa mulai berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung.<br />
11. Kambing Muara<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi14NfepzgBzzc2r6mACeKg9qDYPpmTvHvXg79oVdL1hawj-kyd5RLgqCwoIAwIe4GJbnIsjNiRfkes_g2WEJzDBi8FM311ruVTG6cT8GkPnHXoaKnmlTxVKxJBsmLJX0S8V3dk61VXOpOw/s320/kambing-muara-dompicoid.jpg" /><br />
dompi.co.id<br />
<br />
Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara. Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam.<br />
12. Kambing Marica<br />
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiiPNC7EQHqI63L039AZfAxaa-gnu9ZZ5n1RcUv_WmaiAe94Q6nFFK8cs05mPhSEjrrD7iqkb-UlZw7CoE1cOvEq_tpugwZNtiLMzdw60EctkQ5kQ0nraurRNfhx1KSt3MrdaWh28SGkIx/s320/kambing-marica1-sompicoid.jpg" /><br />
dompi.co.id<br />
<br />
Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari Kambing Kacang yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, dan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endargement).<br />
<br />
Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang mampu beradaptasi baik di daerah agro-ekosistem lahan kering, dimana curah hujan sepanjang tahun sangat rendah. Kambing Marica dapat bertahan hidup pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di daerah tanah berbatu-batu. Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah telinganya tegak dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing kacang. Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif.<br />
<br />
<a href="http://kambingbesaran.blogspot.co.id/" rel="nofollow" target="_blank"><u>terima kasih sudah mengunjungi blog saya</u></a></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-26914793071712466052015-11-10T19:21:00.000+07:002015-11-11T07:30:49.622+07:00Kambing Gunung Si Pendaki Yang Pemberani <br />
Kambing Gunung Si Pendaki Yang Pemberani <br />
________________________________________<br />
Tulisan ini saya tulis karena berawal dari sebuah penasaran saya terhadap hewan yang satu ini. Karena selama 25 tahun sejak saya lahir saya baru mengetahui tentang hewan yang satu ini.<br />
<br />
Sayapun kemudian mencoba searching di google untuk mengetahui lebih dalam tentang hewan yang satu ini, sayapun terbuat keheranan karena selama 25 tahun ini saya baru mengetahui ternyata ada ciptaan Allah yang luar biasa ini dan tak henti-hentinya untuk mengucapkan subhanallah... subhanallah.... subhanallah...<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv3MU9UVhTQuhGSlohqoFtNuE-ioXBTbzOHYd0IX85QzUIj-z1B32ol_zEmmsoY5Wtq9wQYr7X0atTv5BK6XMuAxZzuJBqMytuS1BllccGXZb8j6KkRzQ_lBqOFZgc0X3Xi9JmnJ7TaPGP/s1600/mountain-goat-and-baby.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv3MU9UVhTQuhGSlohqoFtNuE-ioXBTbzOHYd0IX85QzUIj-z1B32ol_zEmmsoY5Wtq9wQYr7X0atTv5BK6XMuAxZzuJBqMytuS1BllccGXZb8j6KkRzQ_lBqOFZgc0X3Xi9JmnJ7TaPGP/s1600/mountain-goat-and-baby.jpg" /></a><br />
<br />
Tap..tap..tap.. kambing gunung melangkah lincah. Layaknya pemain akrobatik, kambing gunung memanjat, melompat, melewati tebing demi tebing, lalu jurang demi jurang. Hiii, kok enggak takut jatuh, ya? Apa sih rahasianya?<br />
<br />
Kambing Pendaki<br />
<br />
Hi..hi..hi.. jangan salah, karena kambing gunung yang satu ini memang bukan kambing biasa. Sebenarnya, nama latinnya adalah Oreamnos americanus. Disebut kambing gunung karena umumnya ditemukan di pegunungan atau dataran tinggi. O iya, karena kemampuannya memanjat tebing tinggi serta batuan terjal, kambing ini juga sering disebut Kambing Pendaki atau Rocky Mountain , lo.<br />
<br />
Ssst, tahu tidak? Sebenarnya, hewan unik ini bukan kambing, melainkan sejenis antilop seperti halnya kijang atau rusa. Namun, karena bentuknya yang menyerupai kambing, maka banyak orang mengenal binatang ini sebagai kambing gunung.<br />
<br />
Mendaki untuk Mencari Makan<br />
<br />
Kambing gunung ini tinggal di daerah pegunungan di Amerika Utara. Karena tinggal di pegunungan dan punya kemampuan memanjat yang hebat, enggak heran deh, kalau kambing gunung ini bisa ditemukan di ketinggian 13.000 kaki!<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuVw0mmAuRZrFu1ny6TVvxeB8kboUz5waQT78VXMWJSbMRrigqo80lcFkeRmmVRDceJ198ooVwGH6hhparj20UhtJ3Eckg2bchK9927k7cWYL5gASWr_13aI2Ng5kdcVuggFMNYbQqia6P/s1600/Si-Kambing-Pendaki-yang-Pemberani.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuVw0mmAuRZrFu1ny6TVvxeB8kboUz5waQT78VXMWJSbMRrigqo80lcFkeRmmVRDceJ198ooVwGH6hhparj20UhtJ3Eckg2bchK9927k7cWYL5gASWr_13aI2Ng5kdcVuggFMNYbQqia6P/s1600/Si-Kambing-Pendaki-yang-Pemberani.jpg" /></a><br />
Nah, para kambing gunung ini memanjat tebing tinggi untuk mencari makanan. Makanannya berupa lumut dan tumbuhan gunung yang lain. Biasanya, pekerjaan mencari makanan dikerjakan oleh para kambing jantan. Sementara itu, kambing betina-lah yang bertugas menjaga anak-anak mereka. Wah, mirip manusia, ya!<br />
<br />
Enggak Takut, tuh!<br />
<br />
Bagi orang biasa, memanjat tebing curam dan batuan terjal tentu merupakan pekerjaan yang berbahaya. Eits, tapi tidak buat kambing gunung. Mereka, enggak takut, tuh!<br />
<br />
Itu karena kambing gunung termasuk sebagai pendaki yang terampil. Kambing gunung dapat berjalan di tebing yang curam, bahkan melintasi es yang licin dan tajam sekalipun. Lo, kok bisa? <br />
<br />
Rahasianya terletak pada kakinya. Kambing gunung memiliki kaki dengan kuku terbelah yang berfungsi membantu keseimbangan mereka ketika memanjat. Dibantu dengan pinggiran kuku yang tajam sehingga memudahkan untuk mencengkeram batu karang, kambing gunung enggak kalah, deh dibanding pendaki profesional.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG_Im0iz4KIVBNffZlqrt6u9jtlZy1nNrDhIwYjzDaep3L4lLGFc0khSZhUvOCiBDWuFgPE8XzUCnElRP7OYU-VQf1gTwwpHKfato5_Um-E6SLyNi17l8b3Z58Ww_EI9ha1oGL4ZE4im_O/s1600/kambing+panjat+tebing.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiG_Im0iz4KIVBNffZlqrt6u9jtlZy1nNrDhIwYjzDaep3L4lLGFc0khSZhUvOCiBDWuFgPE8XzUCnElRP7OYU-VQf1gTwwpHKfato5_Um-E6SLyNi17l8b3Z58Ww_EI9ha1oGL4ZE4im_O/s1600/kambing+panjat+tebing.jpg" /></a><br />
Selain itu, kambing gunung juga punya bulu tebal, panjang, dan berwarna putih. Gunanya, sebagai penghangat dari suhu dingin pegunungan. Enggak cuma itu, bulu tebal berwarna putih juga membantu kambing gunung untuk bersembunyi di salju ketika ada musuh yang mengintai, lo! <br />
<br />
Nah, itulah rahasia si kambing gunung yang pemberani. O iya, satu lagi, kambing gunung juga bisa melompat sejauh 12 kaki dalam sekali lompatan. Biasanya, itu dilakukan ketika terdesak oleh serangan musuh yang mengancam. (artikel yg saya dapat dr situs Kid nesia), ya Artikelnya memang seperti itu karena situs tersebut memang situs untuk anak-anak<br />
<br />
Kambing Gunung Sumber Wikipedia<br />
<br />
Kambing Gunung (Oreamnos americanus) adalah mamalia berkuku yang mempunyai tanduk pendek, bengkok, dan berwarna hitam. pinggiran kukunya tajam, melingkupi telapak yang lunak di bagian dalam. Dengan kukunya ini ia mencengkeram batu karang. Binatang ini lebih tepat dinamakan kambing Rocky Mountain.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDq5Et8jnh9dD_X1MvIrrz4_m3FTKBjy45i2lITyMEr4HhAwtF4oxQ25Wh7BGVGzbNbaEtQHFNjP0IykuHY1d-LbVkiu07E9_EtCBsuiq9PUJ2IcZ3xYHeRR2uOV_Y1ox-LVmh204zgHZX/s1600/kambing+gunung+panjat+tebing.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDq5Et8jnh9dD_X1MvIrrz4_m3FTKBjy45i2lITyMEr4HhAwtF4oxQ25Wh7BGVGzbNbaEtQHFNjP0IykuHY1d-LbVkiu07E9_EtCBsuiq9PUJ2IcZ3xYHeRR2uOV_Y1ox-LVmh204zgHZX/s1600/kambing+gunung+panjat+tebing.jpg" /></a><br />
Sebenarnya binatang itu bukan kambing, melainkan sejenis antilop seperti halnya kijang dan rusa.<br />
<br />
Persebaran<br />
<br />
Kambing gunung dapat dijumpai pada wilayah yang memiliki tebing-tebing terjal, mulai dari Alaska ke Amerika Serikat (Rocky Mountains), dan menyebar juga ke sebagian Asia tengah, termasuk India, binatang ini mampu menampilkan kemampuan memanjat yang melebihi hewan lain, dan juga melebihi manusia. Kambing gunung memiliki kuku terbelah dengan dua jari kaki yang dapat melebar untuk meningkatkan keseimbangan. Bantalan kasar di bagian bawah telapak kakinya, memberikan cengkeraman seperti sepatu mendaki alami. Kambing gunung kuat tetapi gesit dan dapat melompat hingga hampir 12 kaki (3,5 meter).[1]<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiraP_GL1GVpH9yPqR6V80nSkpWU-yw6vBsegx2pSl7NRpvszMSCsMKJ5sT4Ddng_iJrOKNdR2SmAT37MYP92aQdXbCYSH2H1p-KSzKPA2cl5qjd1WqB7lekJz0EVDyToqAB_7rMfrYvApp/s1600/kambing+gunung+tebing.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiraP_GL1GVpH9yPqR6V80nSkpWU-yw6vBsegx2pSl7NRpvszMSCsMKJ5sT4Ddng_iJrOKNdR2SmAT37MYP92aQdXbCYSH2H1p-KSzKPA2cl5qjd1WqB7lekJz0EVDyToqAB_7rMfrYvApp/s1600/kambing+gunung+tebing.jpg" /></a><br />
Kambing Rocky Mountain<br />
<br />
Kambing Rocky Mountain adalah pendaki yang terampil dan dapat berjalan pada tebing yang curam serta melintasi es. Bulunya tebal, panjang, berwarna putih; membentuk bulu tengkuk dipunggungnya. Bulunya yang putih memudahkan dia untuk bersembunyi di salju dari musuh-musuhnya. Makanannya terdiri dari lumut dan tumbuhan gunung yang lain.<br />
<br />
Kambing Rocky Mountain tingginya hingga ke bahu kira-kira 91 cm, sedang beratnya dapat mencapai 91 kg. Kambing gunung memiliki jenggot khas dan panjang, bulu tebal, bagaikan mantel hangat untuk melindungi mereka dari suhu dingin dan menggigit angin pegunungan. Bulu tebal ini juga seperti jas putih yang mencitptakan kamuflase yang baik pada wilayah ketinggian yang bersalju.<br />
<br />
Kambing betina menghabiskan sebagian besar kehidupan mereka dengan anak-anak mereka. Kambing jantan biasanya hidup menyendiri atau berkumpul hanya dengan satu atau dua kambing jantan lain. Pada musim semi, kambing betina melahirkan satu atau dua anak. Setelah dewasa tinggi mereka dapat mencapai 1 meter, atau setinggi pundak manusia dewasa. (sumber Wikipedia)<br />
<br />
Subhanallah.. benarlah firman Allah, hewan yang hidup ditempat seperti itu namun mereka bisa menemukan makanan dan ketika kembali ke sarangnya dalam keadaan kenyang.<br />
<br />
Lihatlah kepada hikmahnya Allah, bagaimana kambing tersebut keluar menuju tempat-tempat yang jauh, tinggi dan kembali ke sarangnya dalam keadaan tidak salah jalan. Karena sesungguhnya Allah memberikan segala sesuatu penciptaannya kemudian menunjukinya.<br />
<br />
Allah berfirman:<br />
<br />
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ<br />
<br />
�Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang menanggung rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).� (QS. Huud:6).<br />
<br />
Sumber: Kambing Gunung Si Pendaki Pemberani<br />
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-50877032947878198842015-04-01T22:41:00.000+07:002015-11-10T14:22:30.873+07:00Kambing Peranakan Etawa (PE)Kambing Peranakan Etawa (PE) <br />
<br />
Kambing Peranakan Etawa (PE) adalah hasil dari persilangan kambing etawa yang berasal dari india dengan kambing lokal (kambing kacang). Jenis kambing ini juga sudah tersebar di seluruh wilayah indonesia. Tampilan dari kambing ini hampir mirip dengan kambing etawa namun ukurannya lebih kecil. Kambing Peranakan Etawa (PE) memiliki dua keuntungan yaitu sebagai penghasil daging serta penghasil susu. Ciri- ciri dari kambing PE yaitu telinganya panjang dan terkulai lemas, telinganya memiliki panjang 18-30 cm, warna bulu coklat muda sampai kehitaman. Kambing PE jantan, bulu di atas leher dan pundak relatif lebih tebal dan panjang, sedangkan untuk betina bulu bagian paha panjang. Bobot kambing PE betina ± 35 kg dan jantan ± 40 kg, tinggi pundaknya 76-100 cm.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidjBZ6sD_ymITVGLup7KQxscuXQozVM_uQtA5FErxPBzFWDrsE_p__zmDOCEQJOW9W99H0BfRP2not2E9ssa6ZbRI5KO5zyLeMgWiWyClY_Ubb8qTYOTlVElVUYqogRwfxUmNSBqedoe0B/s1600/gambar-kambing-etawa.jpg" imageanchor="1"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidjBZ6sD_ymITVGLup7KQxscuXQozVM_uQtA5FErxPBzFWDrsE_p__zmDOCEQJOW9W99H0BfRP2not2E9ssa6ZbRI5KO5zyLeMgWiWyClY_Ubb8qTYOTlVElVUYqogRwfxUmNSBqedoe0B/s320/gambar-kambing-etawa.jpg" /></a><br />
gambar - kambing etawagambar – kambing etawa<br />
Langkah-langkah Beternak Kambing<br />
1. Pemilihan Bibit Unggul<br />
<br />
Penjantan<br />
<br />
Kondisi tubuhnya sehat, bisa tumbuh dengan besar sesuai dengan usia, bulunya terlihat bersih dan mengkilap, ukuran badan panjang, kakinya lurus, tidak ditemukan cacat fisik, penampilannya gagah, rumitnya tinggi, terlihat aktif dan mempunyai nafsu kawin tinggi, gampang ereksi, dan buah zakarnya normal<br />
<br />
Betina<br />
<br />
Kondisi tubuhnya sehat, bulunya terlihat bersih dan mengkilap, badannya tidak terlalu gemuk, tidak ditemukan cacat fisik, alat kelamin normal, dapat mengasuh anak dengan baik, buah susunya normal (halus dan kenyal).<br />
2. Masa Perkawinan Kambing<br />
<br />
Kambing sudah menginjak masa dewasa ketika berusia 6-8 bulan yang ditandai dengan mulai munculnya rasa birahi. Jumlah usianya bisa Anda ketahui dengan melihat catatan kelahiran atau dilihat dari giginya. Kambing betina siap untuk dikawinkan pada usia 10-12 bulan sedangkan untuk kambing jantan pada usia lebih dari 1 tahun.<br />
<br />
Ciri-ciri kambing betina mulai minta kawin jika terlihat gelisah, pembengkakan pada alat kelamin luar ( alat kelaminnya menjadi basah, kemerahan dan hangat ), ekornya sering digerak-gerakkan, nafsu makannya berkurang, diam saja apabila dinaiki pejantan. Secara umum kondisi tersebut berlangsung sekitar 30 jam dan mempunyai siklus minta kawin sekitar 17 hari.<br />
<br />
Waktu mengawinkan yang ideal yaitu 12-18 jam setelah tanda-tanda minta kawin terlihat. Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses perkawinan dan bisa memperkecil resiko kegagalan. Tempatkan kambing pejantan dan betina dalam satu kandang dan hindari perkawinan sedarah untuk mengurangi resiko cacat genetik.<br />
3. Masa Kelahiran<br />
<br />
Kambing yang mau melahirkan memiliki tanda-tanda seperti tampak gelisah, kakinya menggaruk-garuk ke tanah, pinggul kambing mengendur, mengembik, ukuran kambing sangat besar dan jika dipencet mengeluarkan cairan atau kolostrum, nafsu makannya turun dan alat kelamin membengkak<br />
4. Perawatan Anak Kambing<br />
<br />
Terkadang kambing sehabis melahirkan kurang perhatian sama anak yang baru dilahirkan. Dekatkan indukan ke anaknya agar mau menyusui, apabila tidak mau menyusui Anda bisa membuatkan susu buatan. Susu buatan ini terbuat dari campuran susu putih, gula satu sendok teh, dan sebutir telur ayam kemudian campurkan dengan satu gelas kecil air matang. Berikan 2 kali sehari sampai indukan mau menyusui anaknya sendiri<br />
<br />
Kambing menyusui sekitar 2,5 – 3 bulan, pada model peternakan tradisional bisa mencapai 5-6 bulan<br />
5. Pendugaan Usia Kambing<br />
<br />
Usia kambing bisa diperkirakan dari jumlah gigi yang tumbuh :<br />
<br />
keseluruhan gigi belum permanen (usia kurang dari 1 tahun)<br />
1 pasang gigi permanen (usia 1-2 tahun)<br />
2 pasang gigi permanen (usia 2-3 tahun)<br />
3 pasang gigi permanen (usia 3-4 tahun)<br />
keseluruhan gigi permanen (usia 4-5 tahun)<br />
<br />
6. Pemberian Makanan Kambing<br />
<br />
Pada umumnya makanan kambing terbagi menjadi dua jenis antara lain makanan hijauan dan konsentrat. Makanan hijuan adalah makanan berasal dari alam berupa rerumputan, rumput yang sengaja dibudidayakan serta daun dari kacang-kacangan. Makanan konsentrat adalah makanan yang berasal dari dedak padi atau bekatul.<br />
<br />
Rumput menjadi sumber energi bagi ternak kambing, jenis rumput yang biasa diberikan ialah rerumputan alam atau rumput lapangan. Jenis-jenis rumput yang sengaja dibudidayakan untuk pakan kambing adalah rumput setaria, clitoria ternatea, dan brachiaria. Sisa hasil pertanian bisa menjadi alternatif pengganti pakan hijauan di antaranya dedak padi, daun pepaya, kulit dan daun singkong, batang kangkung, jerami padi hingga daun jagung. Selain itu pakan kambing yang menjadi sumber protein bagi pertumbuhan kambing di antaranya daun kacang panjang, daun kacang tanah, daun gamal, daun kedelai, daun lamtoro, daun turi, dan daun kaliandra.<br />
7. Perawatan Kandang kambing<br />
<br />
Usahakan kandang kambing menghadap ke timur supaya memenuhi syarat kesehatan ternak. Bahan pembuat kandang haruslah kuat, murah dan mudah didapat. Sebaiknya kandang kambing dibuat panggung dan mempunyai atap serta dilengkapau dengan tempat makanan dan minum. Berikan ventilasi atau lubang angin pada dinding kandang untuk mempermudah sirkulasi udara.<br />
<br />
Kandang diusahakan menghadap ke timur agar memenuhi persyaratan kesehatan hewan ternak. Bahan pembuat kandang yang dipakai haruslah kuat, murah dan tersedia di lokasi. Kandang dibuat panggung dan beratap dengan tempat makanan dan minum. Dinding-dinding kandang haruslah memiliki ventilasi (lubang angin) agar sirkulasi udara lebih baik.<br />
<br />
Ukuran kandang kambing yang ideal :<br />
<br />
Untuk Anak adalah 1 x 1,2 m untuk 2 ekor (lepas sapih)<br />
Jantan dewasa : 1,2 x 1,2 m per ekor<br />
Betina dewasa :1 x 1,2 m per ekor<br />
Indukan dan anak : 1,5 x 1,5 m per induk ditambah 2 anak<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><br />
<!-- vitamin ternak --><br />
<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> <br />
<div class="MsoNormal"></div><br />
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-44404156842278847152015-03-11T21:51:00.000+07:002015-03-11T21:51:25.411+07:00CARA BUDI DAYA KAMBING ETAWAPanduan Lengkap Cara Budidaya Kambing Etawa<br />
Apa kabar sahabat ternak, semoga senantiasa baik-baik saja ya. Kali ini kami ingin mengajak sobat untuk mengetahui lebih dalam mengenai ternak kambing etawa. Jika sebelumnya kami telah memposting artikel tentang kambing etawa, maka kali ini kami ajak sobat untuk belajar bagaimana cara budidaya kambing etawa. Selain sebagai kambing penghasil susu dan kambing pedaging, merupakan kambing yang bagus untuk dikoleksi atau dikonteskan. Di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah banyak para peternak kambing yang beralih menjadi peternak kambing etawa. Terutama etawa super atau etawa unggulan. Dan peminat kambing etawa baik hobis maupun pasar pedaging juga tidak pernah sepi. Pasar lokal maupun pasar ekspor siap menampungnya. Inilah yang membuat kita yakin bahwa pasar kambing etawa tidak akan pernah sepi peminat.<br />
<br />
Melihat fenomena ini, peluang budidaya kambing etawa juga terbuka lebar untuk kita terjuni. Bisnis ini juga cocok bagi para karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan sampingan. Namun, sebelum masuk dalam bisnis ini, baiknya kita persiapkan hal - hal yang diperlukan sehingga nantinya kita tidak perlu direpotkan oleh kebutuhan kecil yang dibutuhkan. Diantaranya :<br />
<br />
Kita wajib melihat visi ke depan dan pasar yang kita tuju. Apakah kambing etawa kita akan diambil dagingnya, susunya, atau dijadikan sebagai kambing kontes. Karena perawatan untuk masing-masing jenis tersebut berbeda-beda.<br />
Gali informasi sebanyak mungkin kepada rekan atau orang yang lebih dulu menerjuni bisnis ini. Karena dengan begitu kita sedikit banyak akan tahu kesulitan dan kelebihan dalam budidaya kambing etawa.<br />
Buatlah catatan mengenai anggaran biaya untuk usaha. Untuk awalan, jangan terlalu banyak mengeluarkan uang untuk membeli banyak kambing indukan. Secukupnya karena dengan pengalaman nantinya anda akan semakin matang.<br />
Pelajari lokasi kandang dan media dari peternak kambing yang anda kenal. Banyaklah bertanya tentang kelembaban, kesuburan rumput, hama, dll. Sehingga anda dapat mencari tempat yang sesuai dengan habitat terbaik kambing etawa.<br />
Persiapkan obat-obatan dan rajin-rajinlah berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat. Bila perlu anda dapat berkonsultasi dengan Dinas Peternakan setempat.<br />
Bila ada seminar atau workshop tentang ternak, dapat anda ikuti agar menunjang ilmu anda sehingga tidak kebingungan jika nantinya ada kendala dalam beternak.<br />
Berdoa dan siap mental merupakan kunci sukses dalam ternak kambing etawa.<br />
<br />
Setelah memahami dan menerapkan beberapa hal diatas, barulah kita bisa mulai action untuk beternak kambing etawa. Kelebihan beternak kambing daripada hewan lain adalah umurnya yang panjang, dapat dipanen dalam waktu relatif pendek dan tidak perlu lokasi yang luas. Usaha kambing juga merupakan salah satu upaya kita untuk membuka lapangan usaha baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho7mmx5mVycKJcMup8LNP3VcTVptwVfXfHaXGbEmFcAxw70Gd9Bc8DuQwmNqER0aWAYorjM03qecQ_ho8KobAbVexRFJYVD5MRTarQNVHMQ4Rd7RnHP5Xj2AtMFs0x9hr1jJjx1-cSHCkz/s1600/budidaya-kambing-etawa-usahaternak.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho7mmx5mVycKJcMup8LNP3VcTVptwVfXfHaXGbEmFcAxw70Gd9Bc8DuQwmNqER0aWAYorjM03qecQ_ho8KobAbVexRFJYVD5MRTarQNVHMQ4Rd7RnHP5Xj2AtMFs0x9hr1jJjx1-cSHCkz/s1600/budidaya-kambing-etawa-usahaternak.jpg" /></a><br />
budidaya kambing etawa images | ternak kenari, ternak kambing, ternak bebek, ternak lele, budidaya ikan lele, ikan hias, gambar ikan | UsahaTernak<br />
Budidaya Kambing Etawa Mudah dan Menguntungkan<br />
Budidaya Kambing Etawa<br />
Memelihara kambing etawa pada dasarnya hanya terdiri dari tiga hal. Pengadaan,Pakan dan Pelaksanaan. Jika kita dapat melakukan ketiga hal tersebut dengan baik, maka segalanya akan baik - baik saja. Namun tidaklah mudah, terutama dalam pelaksanaan. Biasanya tetap ada kendala berupa apapun. Kita dituntut untuk sabar dan sering belajar pada peternak senior di Daerah kita.<br />
Pengadaan Induk/Bibit Etawa<br />
Dalam pengadaan kambing hendaknya kita beli indukan atau bibit dari peternak yang sudah terpercaya. Karena dengan begitu kita dapat mengetahui track record dari kambing tersebut. Kambing yang bagus untuk kita gunakan sebagai pejantan adalah memiliki punggung yang lurus/tidak bengkok, tubuh yang besar dan gagah, kaki yang kokoh, berumur lebih dari 1,5 tahun dan tidak ada cacat. Sedangkan indukan etawa yang bagus menurut para peternak pada umumnya adalah Jinak, kaki lurus, berputing dua buah, bertubuh proporsional dan simetris lurus, tumit cenderung tinggi dan sehat tanpa cacat. Berikan vitamin setibanya kambing di lokasi/kandang hingga beberapa hari. Karena dapat mencegah penyakit dalam proses adaptasi di lingkungan yang baru.<br />
Pakan Kambing Etawa<br />
Pemberian pakan pada budidaya kambing etawa tidak dapat sama ratakan. Harus kita sesuaikan dengan kebutuhan gizi pada usia tertentu. Sebisa mungkin pakan mengandung, protein, vitamin, karbohidrat, mudah dicerna dan tentunya mudah didapat sekaligus murah. Pakan kambing di pedesaan pada umumnya adalah rumput/hijauan dengan diselingi kacang-kacangan yang mengandung vitamin dan mineral. Namun sekarang sudah banyak yang menggunakan pakan buatan yang melalui beberapa proses. Karena mengandung gizi lebih tinggi dan dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan nutrisi kambing etawa. Baca artikel tentang pakan fermentasi kambing.<br />
Tidak ada kententuan/rumus dalam pembuatan pakan bagi kambing. Namun umunya para peternak etawa menggunakan perbandingan sebagai berikut : Bekatul dan Konsentrat dibuat dengan perbandingan 3: 1. cara lain adalah dengan menggunakan bekatul sebanyak 50% dicampur bungkil kelapa sebanyak 25%, sisanya campuran antara bungkil kacang tanah dan kapur. Selingi dengan rumput sebagai pakan tambahan.<br />
Pemberian rumput juga harus kita kira-kira dengan berat badan kambing. Maksimal pemberian pakan tambahan/rumput 15% dari berat badan kambing. Untuk merangsang dan mempercepat pertumbuhan kita bisa menambahkan vitamin dan premix yang banyak tersedia di toko peternakan. Berikan pakan secukupnya sebanyak 2x sehari pagi dan sore secara rutin agar kesehatan kambing tetap terjaga.<br />
Untuk Air, berikan takaran 2 liter per ekor per hari nya. Tambahkan garam yodium secukupnya juga pada air minum.<br />
Pelaksanaan Ternak Kambing Etawa<br />
<br />
Kandang Kambing Etawa : Syarat utama kandang bagi kambing etawa adalah kebutuhan sinar matahari yang cukup, bersih, agak jauh dari rumah dan hawa angin dapat masuk sebagai ventilasi. Tujuan terkena sinar matahari yaitu mencegah kotoran dan bakteri yang cepat tumbuh di lingkungan kandang. Untuk pembuatan kandang akan kami posting pada artikel selanjutnya.<br />
Kambing Etawa setidaknya dapat beranak 3 kali dalam dua tahun. Tapi usahakan agar kambing dapat beranak lebih banyak dari itu. Oleh karena itu hal yang harus jadi patokan anda dalam cara budidaya kambing etawa adalah usia kambing bisa disebut dewasa pada usia setengah tahun sampai satu tahun. Kawinkan setelah usia benar - benar matang, yaitu antara 11-12 bulan. Kadang ada pula yang 10 bulan sudah matang dan dewasa. Bobot harus lebih dari 50kg pada usia produksi tersebut. Birahi kambing adalah selama 1-2 hari dan dapat siklus itu dapat bertahan selama 2 atau 3 minggu. Tanda bila kambing mulai birahi adalah kambing terlihat mondar - mandir karena merasa gelisah, kurang doyan makan, ekor terus bergerak dan dikibaskan, kemauan membesar dan terus bergerak(diam bila kambing dinaiki), buang air kecil tidak teratur/sering.<br />
Waktu bunting dari indukan/kambing betina adalah kurang lebih 5 bulan, dan masa melahirkan sampai masa istirahat adalah 2 bulan. Pada saat - saat tersebut jagalah pola makan dan kebersihan kambing. Apabila kita kurang memperhatikan kebersihan dan pola makan, dikhawatirkan kambing akan cacingan dan terkena skabies/kudisan.<br />
Setelah memasuki masa panen dan berhasil, terus rawat dan tingkatkan produksi dan budidaya. Karena semua bagian dari kambing etawa baik itu daging, susu, kotoran dan kulitnya akan laku dijual. Biasanya pada usia lebih dari 1,5 tahun berat badan kambing sudah sulit untuk naik lagi. Pada saat itu, siasati penjualan saat kambing sedang naik daun. Dengan begitu kambing tetap dapat terjual dengan harga yang lumayan. Perkiraan harga kambing dapat dihitung dari berat x 50 persen karkas x harga daging kambing eceran.<br />
<br />
Demikian artikel kami mengenai cara ternak kambing etawa. Semoga dapat memotivasi dan menjadi pelajaran bagi kita semuaUnknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-74217698348350778002015-03-03T20:19:00.000+07:002015-03-09T22:03:09.640+07:00BISNIS PULSA MODAL 100 RIBU UNTUNG JUTAAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><a href="http://x3-prima.biz/?m=&id=rohmat " class="style4" target="_blank"><img src="http://x3-prima.biz/banner/banner.gif"></a><br />
Keunggulan Kami :<br />
• Pendaftaran Rp. 100.000 (1x, keanggotaan berlaku selamanya)<br />
• Bonus Deposite awal Rp. 35.000 (langsung dapat dipakai transaksi), <br />
• Bonus Sponsor Rp. 45.000/ Member<br />
• Potensi Bonus Level mencapai Rp.32.789.000 <br />
• Potensi Bonus Generasi mencapai Rp. 715.828.564.000 <br />
• Anda akan mendapatkan Harga Master Server Pulsa x3-prima, Deposite selanjutnya bebas,<br />
• Tidak ada kewajiban merekrut member, dan tidak ada target penjualan, Sistem MLM yang kami adposi di website ini bukan MLM murni, tapi semata-mata untuk menambah potensi penghasilan Anda, disamping berjualan pulsa biasa.<br />
• Dengan Sistem Water Flow Spill Over (WFSO), Saat Matrix dari member (2 member) terpenuhi maka (Kelebihan) member berikutnya Secara otomatis, sistem akan melakukan Spill Over (limpahan) kebawah jaringannya. Sehingga anda tidak perlu khawatir bila belum bisa merekrut member, anda akan mendapatkan bonus secara otomatis dengan system ini.<br />
• Trx cepat dan stabil<br />
• Harga Termurah dan selalu diupdate di website<br />
• Gratis Reply SMS Balasan, Info, Cek Harga, Cek Saldo dll<br />
• Pulsa dapat didownlinekan lagi (offline), tak terbatas level<br />
• Tidak ada royalty / bonus transaksi member di website ini, sehingga harga dasar yang didapat semua mitra adalah SAMA, yaitu Harga Master Server Pulsa X3-PRIMA. Anda dapat mencari agen sendiri, didaftarkan melalui sms transaksi secara manual ke server. <br />
• Website ini mudah-mudahan menjadi tempat silaturahmi para Master X3-Prima, dan mudahan-mudahan usaha kita senantiasa ada dalam kelancaran dan lindungan Allah SWT.<br />
<a href="https://x3-prima.biz/?m=join&id=rohmat" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlOOBGJA872Rxvn-d6Es8r6sjKFLwkkZ7zgng9FcpJ0G3MsJ5BN4X7EnjdmOxUvseXy5wuHILLz49muRPbZVkKUAW3iMnECt2OEa4DppmfMfzlgro6yTOV9Xmrlu4bMGWoIf5DSBOhw7cR/s1600/join.gif" /></a>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-18601599388308419052014-08-30T08:28:00.001+07:002016-06-03T23:07:30.132+07:00PENGGEMUKAN KAMBING TANPA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
PENGGEMUKAN KAMBING TANPA BAU,ANGON,NGARIT&RENDAH KOLESTEROL<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script><br /><!-- billboard --><br /><ins br="" class="adsbygoogle"> style="display:inline-block;width:970px;height:250px"<br /> data-ad-client="ca-pub-1918017129002773"<br /> data-ad-slot="7042452563"></ins><br /><script><br>(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});<br></script><br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggemukan kambing antara lain adalah :<br />
1. L o k a s i<br />
2. K a n d a n g<br />
3. Pemilihan bibit<br />
4. Manajemen Pemeliharaan<br />
Lokasi :<br />
1. Teduh<br />
2.Sirkulasi udara lancar dengan suhu udara 35 derajat<br />
3. Suasana tenang<br />
4.Mendapatkan sinar matahari yang cukup<br />
5. Bersih<br />
Kandang :<br />
1. Berbentuk panggung<br />
2 .Ada tempat menampung kotoran/ faces<br />
3. Ada tempat menampung urine/ air kencing<br />
4. Tempat makanan dan minuman<br />
Pemilihan bibit :<br />
Sehat berarti :<br />
1. Mata cerah<br />
2. Bulu sehat /tidak berdiri<br />
3. Tidak cacat<br />
4. Bebas penyakit scabies dan penyakit menular<br />
Postur tubuh ideal ditandai :<br />
1. Mulut lebar/ papak<br />
2. Tubuh besar memanjang<br />
3. Perut tidak buncit<br />
4. Kerangka besar<br />
5. Cukup umur 6 s/d 8 bulan<br />
Keterangan : Mengenai Manajemen Pemeliharaan akan dibahas tersendiri<br />
<br />
Contoh Komposisi Pakan per Kw<br />
<br />
1. Jerami 35 Kg<br />
2. Ampas Tahu 55 Kg<br />
3.Katul 10 Kg<br />
4.Mineral/Kalsium 1 Kg<br />
5. Tetes tebu/Mulase 1 Kg/ 0,25 Kg gula pasir<br />
6.G a r a m 1 Kg<br />
7. SOC 100 cc/ 10 tutup botol SOC<br />
8. Gula Pasir 2 Sendok Makan<br />
9.Air secukupnya 30 Lt ( Kurang Lebih )<br />
<br />
Cara Membuat : No : 1 s/d 3 dicampur / aduk sampai merata<br />
No : 4 s/d 9 dicampur dan diaduk sampai rata<br />
Setelah itu semua dicampur jadi 1 sampai rata .Masukkan Drum plastik<br />
kemudian tutup rapat selama 24 jam. Siap untuk diberikan kepada<br />
kambing. Selamat mencoba Semoga Sukses.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-28682547931190254982014-08-30T08:24:00.002+07:002014-08-30T08:24:50.111+07:00KAMBING MASA TRANSISI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">KAMBING MASA TRANSISI<br />
Yang dimaksud adalah kambing yang baru datang dikandang kita yang nantinya mau kita beri pakan fermentasi dari bahan yang ada disekitar kita sehingga harganya murah atau bahkan tidak beli sama sekali.<br />
Disini saya bedakan menjadi 2 cara . <br />
Cara 1 .Adalah untuk jenis Domba/Gembel/ Warna Putih . Untuk jenis ini lebih mudah jika dibanding jenis kambing yang lain. Caranya :<br />
- Pada aktu kambing baru datang biarkan selama 2 jam , biarkan haus dan lapar.<br />
- Berikan SOC ( Suplemen Organik Cair ) 5 cc per 1 ekor domba. Bisa di contang dengan spet / alat suntik tanpa jarum. Masukkan spet dari arah samping kemudian arahkan ke depan masukkan SOC tersebut. Atau dengan cara lain campur 5 cc SOC campur dengan air setengah liter berikan sebagai air minum kepada 1 ekor kambing.Baru dikasih pakan fermentasi. Biasanya langsung mau.<br />
- Setelah sehari suntik Vitamin B Compleks dan juga diberi obat cacing.<br />
Cara 2 untuk jenis kambing yang lain.. Caranya:<br />
- Cari tahu cara makan sebelumnya.<br />
- Lanjutkan pola makan tersebut 1 - 2 hari.Kemudian suntik vitamin B kompleks dan beri<br />
obat cacing.<br />
- Pada siang harinya selingi dengan pakan fermentasi yang kita buat.Setiap hari tambah pakan fermentasi tersebut dan kurangi makan pola lama .<br />
-Biasanya dengan cara ini memakan waktu 3 hr sampai 15 hr baru bisa makan pakan full fermentasi<br />
Selamat Mencoba. Semoga Sukses.<br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-53067615867235580202014-08-30T08:21:00.002+07:002014-08-30T08:21:26.933+07:00FERMENTASI 24 JAM<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">FERMENTASI 24 JAM<br />
Cara Fermentasi yang akan saya jelaskan ini berbeda dengan cara yang lain. Kalau fermentasi yang sudah anyak dilakukan kebanyakan selesai atau jadi, siap untuk diberikan kepada ternak memakan waktu minimal 2 minggu, bahkan sampai 3 atau 4 minggu. Sedangkan Fermentasi yang saya jelaskan ini cukup 24 Jam sudah jadi dan siap diberikan kepada ternak.<br />
Tujuan Fermentasi ini adalah untuk memproses bahan-bahan yang tidak begitu berguna / limbah bisa kita gunakan untuk pakan dan dapat menaikkan nilai proteinnya .<br />
Cara Fermentasi pakan dengan segala jenis jerami:<br />
- Siapkan jerami<br />
- Siapkan galaran untuk alas<br />
- Siapkan SOC ( Suplemen Organik Cair )<br />
- Siapkan bekatul<br />
- Cara: Tumpuk jerami setinggi 30 Cm .Siram dengan air dan di injak-injak untuk menghilangkan<br />
debu/kotoran yang menempel .Taburi katul ..Kemudian siram air yang telah dicampur dengan<br />
SOC dengan perbandingan 1 tutup SOC (10 cc ) plus air 4 Lt. Setelah itu tutup rapat 24 jam<br />
Siap untuk diberikan kepada ternak . Namun perlu diingat, bahwa Fermentasi dari jerami ini bila<br />
diberikan kepada kambing masih perlu dicampur dengan yang lain. Karena jerami baru merupakan<br />
sumber serat , untuk proteinnya masih kurang. Maka perlu ditambah ampas tahu atau kulit kacang<br />
hijau yang punya nilai protein tinggi.<br />
Selamat mencoba, Semoga berhasil. <br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-13457992468681857782014-08-30T08:15:00.001+07:002014-08-30T08:15:55.946+07:00BAHAN PAKAN LIMBAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">BAHAN PAKAN LIMBAH<br />
Bahan pakan untuk fermentasi ada beberapa alternatif, sehingga kita bisa memilih bahan apa yang ada disekitar kita yang harganya murah atau behkan gratis sama sekali.<br />
* Karbohidrat terdapat pada :<br />
- Ampas ketela/ singkong kering<br />
- Tepung jagung<br />
- K a t u l<br />
* Protein terdapat pada :<br />
- Ampas kecap<br />
- Ampas tahu/ ampas ber<br />
- Kleci / kulit kedele<br />
- Kulit kacang hijau<br />
- Bungkil kopra/ bungkil<br />
* Serat terdapat pada :<br />
- Segala macam jerami ( tanaman yang sudah mengering )<br />
- Segala macam rumput<br />
- Rapak tebu/ daduk<br />
- Rendeng kedele, kangkung dan lain-lain<br />
* Mineral dan Kalsium terdapat pada :<br />
- Mineral ( produk pabrik )<br />
- Gamping/ cangkang telur/ tepung tulang<br />
- Garam / Nacl<br />
* SOC ( Suplemen Organik Cair )<br />
* Tetes tebu ( Mulase ) Bisa diganti gula pasir seperempatnya Mulase .<br />
* Air . Biasanya 30% s/d 35 % dari bahan yang dibuat.<br />
Selamat mencoba dari bahan yang ada di sekitar Anda . <br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4170655328337077339.post-18289197786826311082014-08-30T08:04:00.000+07:002014-08-30T08:11:29.125+07:00PENYAKIT PENTING KAMBING<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">PENYAKIT PENTING KAMBING<br />
Sebenarnya penyakit kambing pada program penggemukan kambing/domba ini hampir tidak ada karena kambing yang dipelihara itu belinya sudah umur kurang lebih 6 bulan. Sehingga mudah pengamatannya waktu beli dan pemeliharaannya pun hanya 3 bulan. Pada awal pemeliharaan itupun dianjurkan untuk disuntik vitamin B & B komplek juga diberikan obat cacing. Namun toh demikian ada baiknya kita tunjukkan beberapa penyakit penting yang mungkin menyerang kambing/domba tersebut antara lain :<br />
1. Penyakit batuk;<br />
Cara mengatasi diberi minum beras kencur.<br />
2.Cacing Gelang. Tanda : kepala menunduk<br />
.Cara mengatasi : Blender buah sukun plus Gula Jawa plus Bio Power 4 tetes<br />
3.Cacing hati . Tanda Fases lembek.<br />
Cara mengatasi : Daun sukun kering dibakar plus air kemudian saring dan minumkan<br />
4.Cacing Kremi. Tanda : Fases hitam pekat menyengat.<br />
Cara mengatasi : Suntik Anti biotik Gram plus Spektrum luas /Berikan juga Vitamin B Complek.<br />
5. Mencret/ Diare.Tanda : Kotoran yang keluar cair/ mencret.<br />
Cara mengatasi : Jambu biji/ daunnya/ sawo diblender plus Gula Jawa . Contangkan .<br />
6.Mencret bau. Tanda : Kotoran yang keluar cair/ mencret dan berbau.Salmonela.<br />
Cara mengatasi : Berikan Anti biotik.<br />
7.Sakit Mata . Tanda : Mata beleken / keluar tahi mata/ lodok. Kalau agak parah mata terpejam<br />
Cara mengatasi : Teteskan Jeruk Nipis. Atau berikan salep mata ( bukan obat tetes mata ) untuk<br />
manusia juga bisa untuk kambing/domba.</div>Unknownnoreply@blogger.com