15.2.14


KAMBING TANPA RUMPUT


Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis peternakan dan pertanian yamg mereka geluti.. Menjalankan tradisi yang sudah ada dengan ilmu pengetahuan seperlunya, itulah yangMereka terapkan tanpa disertai dengan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil agar lebih maksimal. Ini adalah peluang bagi kita untuk menggeluti bisnis peternakan ini, terutama PENGGEMUKAN KAMBING GIBAS secara lebih Proffesional karena mempunyai potensi yang cukup besar asalkan dikelola dengan serius disertai dengan PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN yang cukup untuk beberapa hal yang berkaitan dengan Bisnis PENGGEMUKAN KAMBING GIBAS ini. Tehnik penggemukan, memang harus melalui beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh PETERNAK agar dapat mengaplikasikan secara cermat untuk hasil maksimal LANGKAH-LANGKAH YANG DIBUTUHKAN :

PEMBUATAN KANDANG.

Model Kandang yang dikembangkan memang agak berbeda dengan kandang pada umumnya, terutama pada cara memberi makan dan penampungan
kotoran. Design Kandang dibuat sedemikian rupa agar pada saat makan posisi tubuh Kambing benar-benar dalam posisi yang baik, karena akan berpengaruh pada proses metabolism. Penampungan kotoran juga di design khusus agar kotoran yang dihasilkan bisa dengan mudah dibersihkan untuk dikumpulkan agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang tentu sangat bermanfaat untuk mengganti pupuk-pupuk kimia yang secara jangka panjang akan sangat merugikan para Petani maupun merugikan Lingkungan, karena pemakaian pupuk kimia akan merusak struktur tanah yang akan berpengaruh pada kesuburan tanah itu sendiri dan membahayakan Lingkungan secara umum. Dengan menggunakan pupuk organic yang baik disertai pengetahuan yang cukup untuk mengaplikasikan, tentu akan sangat berdampak pada ekosistem, mikroba maupun lingkungan hidup secara umum. Oleh karena itu dengan adanya pola PENGGEMUKAN KAMBING methode terbaru ini akan berdampak positif di bidang Pertanian. Untuk ukuran kandang yang paling ideal adalah 3meter x 1,5 meter untuk 10 ekor kambing, karena jenis Kambing Gibas adalah Jenis Kambing kelompok, maka ukuran yang terlalu lebar hanya akan memboroskan ruangan, karena jenis Kambing ini akan lebih suka bergerombol

PEMILIHAN BIBIT. Pada saat memilih bibit memang harus berhati-hati dan teliti, karena kesalahan dalam pemilihan bibit akan berpengaruh pada hasil akhir yang bisa dinikmati oleh Peternak. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih agar benar-benar mendapatkan sesuai yang diharapkan. Adapun Kriteria yang harus diperhatikan adalah sbb:

Mata (pilih mata yang bening, bukan yang kemerahan)
Mulut (pilih yang bersih dan tidak berlendir)
Tulang belakang (bentuk yang lurus, tidak melengkung ke bawah)
Wilayah dada (bentuknya agak menonjol)
Ekor (bentuk yang melebar, bukan yang berbentuk seperti cambuk)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk yang ekornya berbentuk cambuk, hasilnya tidak bisa maksimal, kecepatan pembentukan daging terlalu lamban. Sedangkan untuk yang ekor lebar telah dirasakan oleh beberapa peternak, bahwa hasilnya lebih maksimal dan target penggemukan selama 3 bulan bisa terwujud. Perlu diperhatikan bahwa untuk pemilihan Bibit, usia kambing harus sudah mencapai 4 bulan , dengan pertimbangan bahwa mulai usia 4 bulan, tubuh kambing telah berkonsentrasi pada pembentukan daging, sehingga akan lebih mudah digemukkan. Jika usia kambing masih di bawah 4 tahun, tubuh kambing masih dala proses pembentukan tulang, sehingga untuk digemukkan akan memakan waktu yang lebih lama, dan tentu akan mempengaruhi perputaran modal yang telah kita keluarkan. Terlalu lama memelihara akan berakibat pada Perputaran modal yang kurang cepat, Cost Operasional akan semakin tinggi, dan tentu mempengaruhi profit yang akan kita terima.

PEMBUATAN PAKAN.



Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan yang bisa dipilih, disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Jika di lingkungan banyak terdapat jerami, maka sebagai bahan dasar makanan, bisa menggunakan jerami. Adapun beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan makanan kambing tersebut, antara lain : Jerami, dari tanaman pertanian (padi, jagung, tebu, kedelai dll) Kulit umbi-umbian (Kulit singkong, ubi jalar dll) Kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kulit kopi dll). Sayur-sayuran (untuk menekan biaya, bisa menggunakan sisa-sisa sayur dari pasar) Daun-daunan, baik yang masih basah maupun yang telah kering Terlebih dahulu bahan dasar harus difermentasi sebelum diberikan pada kambing. Waktu yang dibutuhkan berbeda beda antara bahan dasar yang satu dengan yang lain. Untuk jenis-jenis bahan kering, proses fermentasi membutuhkan waktu 24 jam, sedangkan untuk jenis-jenis basah (daun basah/hijau) hanya membutuhkan waktu 3 jam dan telah siap diberikan pada Kambing.

PEMELIHARAAN KESEHATAN Untuk memelihara Kesehatan Ternak Kambing dengan metode ini cenderung lebih mudah, karena consentrat yang dimakan setiap hari, telah memenuhi standart kecukupan GIZI atau gampangnya istilah “Empat sehat lima sempurna, tentu Kambing lebih tahan terhadap serangan penyakit, namun jika ternyata tetap ada yang terserang penyakit, maka kita memang harus segera mengambil langkah-langkah penyembuhan. hal itu akan dibahas secara detil agar resiko kematian bisa ditekan dengan prosentase minimal. Bahkan dalam praktek aplikasi di lapangan justru sering terjadi tingkat kematian sampai 0%. Hal itu sangat mungkin terwujud selama Peternak tidak merubah teori-teori yang telah di dapat dari Pelatihan dengan hal-hal yang sifatnya masih coba-coba. Jika pemeliharaan baik dan pengolahan konsentrat makanan sempurna maka, bau kambing yang biasanya menyengat akan hilang dan cenderung tidak berbau. Demikian juga dengan bau kandang, dengan sendirinya akan terbebas dari bau kotoran yang sangat mengganggu lingkungan. Melihat kenyataan seperti itu, maka untuk PENGGEMUKAN KAMBING dengan cara ini bisa juga diterapkan di Wilayah Pinggiran Kota.

MASA PANEN Panen bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah berat badan kambing mencapai sandart berat badan yang kita inginkan agar target Harga Jual yang telah kita tentukan akan dapat tercapai. Untuk idealnya Target Harga yang harus terealisir adalah Harga akan mencapai minimal Rp. 1.000.000,- per ekor setelah kita pelihara selama 3 bulan. Untuk usia 4 bulan, harga pasar saat ini tidak lebih dari Rp. 660.000,- per ekor Dengan demikian proyeksi hasil yang akan Kita terima 3 bulan yang akan datang adalah sebagai berikut : Harga jual Rp. 1.000.000,- Modal Kambing Rp. 660.000,- Biaya pakan Rp. 700,- /hari/ekor = Rp. 63.000.-./3bln. Jumlah keuntungan kotor Rp. 312.000,- Jumlah Keutungan tersebut belum dikurangi dengan biaya lain-lain yang pasti timbul. Tentu keuntungan tersebut akan sangat kita rasakan manfaatnya jika kita tidak hanya memelihara 1 ekor.

PROGRAM PETERNAK MILYARDER Untuk mengikuti kontes ini, Anda bisa memulai dengan Modal yang terkecil sekalipun, yaitu satu ekor Dengan TARGET telah jadi Milyader 3 tahun kemudian. Bagaimana mewujudkan itu? Jika Anda memulai dengan 1 ekor tentu tidak mungkin langsung Panen besar dalan 3 bulan. Anda harus melakukan sirkulasi Modal dengan seksama setiap tri wulan dengan cara HASIL penjualan Kambing yang telah di panen akan langsung digunakan untuk pembibitan lagi dengan rumus 1 ekor kambing besar dijual, hasil penjualan akan dibelikan 2 ekor kambing bibit (usia 4 bulan). Inilah yang akan terjadi selama 3 tahun ke depan :

PROYEKSI PERKEMBANGAN TERNAK ANDA :

Saya dan teman-teman mencoba melakukan patungan setiap orang dengan modal Rp. 5 juta per orang. sebanyak 6 orang dan kambing awal yang kami pelihara sejumlah 30 ekor kambing. perhitungan perkembangan jumlah kambing adalah sebagai berikut:

Enam Tipe BUMDesa