30.11.15

Membuat probiotik / bio aktivator / bakteri pengurai untuk fermentasi

Cara Membuat probiotik / bio aktivator / bakteri pengurai untuk fermentasi azolla microphylla, pupuk organik, dan pakan ternak

1) Sumber bakteri Pengurai
        Adapun sumber bakteri pengurai yang bisa digunakan sebagai alternatif yaitu :
        a) Rumen sapi = + 5 kg
        b) Batang pisang yang sudah mulai busuk ( peras airnya saja ) = + 5 liter
        c) Batang kayu yang lapuk (di kebun)
        d) Probiotik buatan pabrikan ( contoh : EM-4, dll..)

2) Bahan pendukung sumber bakteri pengurai
        a) Air leri (air cucian beras) = + 2-3 liter
        b) Urine sapi, atau urine kambing = + 5 liter (atau seadanya tergantung ketersediaan)

3) Sumber makanan bakteri pengurai
        a) Tetes tebu atau molase  = + 1 liter
        b) Gula Merah = 1 kg
        c) Terasi = ¼ kg
        d) Bekatul = + 2 kg
        e) Susu Sapi Murni (Susu Perah) = ½-1 liter
        f) Air Kelapa = + 5 liter
        g) Ragi Tape = 1 bungkus
        h) Air tanah (dari sumur) = + 10 liter

Peralatan pembuatan probiotik :
        a) Drum Plastik Besar, atau ember besar
        b) Plastik penutup tebal
        c) Selang kecil (diameter 1 cm)
        d) Botol minumal mineral
        e) Pengaduk dari kayu

Langkah pembuatan probiotik : 
1) Masak air hingga mendidih, masukkan gula merah yang sudah di iris kecil-kecil (agar cepat larut), masukkan terasi, kemudian masukkan dedak/bekatul. Masak sebentar sekitar 2-3 menitan, sambil aduk-aduk rata sampai homogen, setelah itu matikan kompor, dinginkan. Harus benar-benar dingin suhunya, karena kalau panas ataupun hangat bisa membunuh bakteri.
2) Siapkan Drum besar yang sudah dicuci bersih, masukkan air leri (air cucian beras), tetes tebu atau molase, air tanah (dari sumur), susu segar, air kelapa, urine sapi atau kambing dan ragi (dihaluskan dulu dengan ditumbuk) serta bahan-bahan hasil campuran dari langkah ke-1 yang sudah benar-benar dingin. Aduk rata hingga campuran benar-benar homogen.
3) Masukkan kedalam drum besar sumber bakteri utama yaitu rumen sapi, air perasan dari batang pisang yang sudah busuk, dan EM4 atapun kayu lapuk jika ada. Aduk rata hingga hingga benar-benar homogen.
4) Tutup drum besar dengan plastik tebal yang sudah dilengkapi dengan selang kecil untuk saluran udara. Ikat plastik dengan karet hingga rapat, selang kecil dihubungkan dengan botol plastik kecil yang sudah ada airnya, hal ini untuk menghindari terjadinya ledakan karena tingginya tekanan udara. Tujuannya agar kondisi drum besar tetap anaerob, sehingga udara akan keluar apabila tekanan di dalam drum sudah sangat tinggi.
5) Biarkan larutan dalam drum besar selama 1 bulan, dan setiap 10 hari sekali dilakukan pengadukan dan tutup kembali palstik penutupnya dengan rapat. Larutan bakteri pengurai semakin lama akan semakin bagus, akan semakin sempurna proses fermentasinya (max 6 bulan, dikhawatirkan lebih dari itu bakteri mati menurun kualitasnya).
6) Berhasilnya proses fermentasi ditandai dengan adanya lapisan putih pada permukaan atas larutan, dan dari segi bau, baunya menyengat dan sedikit harum.
7) Saring hasil pembuatan larutan bakteri, ambil larutannya saja. Untuk ampasnya bisa dipergunakan untuk pupuk organik.
8) Hasil pembuatan larutan bakteri pengurai dapat digunakan untuk menguraikan atau memfermentasikan pupuk organik, azolla microphylla, ataupun pakan ternak ( memfermentasikan rumput, jerami, dll). Dengan takaran 1 liter larutan dicampur dengan 10-15 liter air, semakin pekat larutan maka cenderung akan semakin banyak bakteri.

Ilustrasi untuk drum besarnya.



Bakteri Pengurai


Beberapa catatan ataupun persiapan yang harus dipersiapkan untuk kelancaran pembuatan bakteri pengurai  :
1) Persiapan pembuatan pupuk dilakukan dalam 2 hari.
        a) Pada Hari Pertama
- Siapkan ragi, em4.
- Cari pangkal batang pisang yang sudah busuk, atau pada batangnya peras airnya simpan dalam ember kemudian tutup.
- Untuk urine sapi bisa dipersiakan beberapa hari sebelumnya, taruh diember kemudian tutup.
- Dedak atau bekatul, terasi, gula merah, tetes tebu dapat dibeli beberapa hari sebelumnya.
- Air leri beras, disimpan dalam lemari pendingin.
- Susu murni biasanya pada peternakan baru selesai dibuat pada siang hari tepatnya 1 hari sebelum pembuatan pupuk. Beli 1 liter, simpan dalam lemari pendingin untuk sementara agar tidak busuk.
- Air kelapa bisa dibeli dipasar, kalau sempat bisa dibeli pada hari kedua pada waktu pagi hari agar lebih fresh.

b) Pada Hari Kedua.
- Pada pukul 4 dini hari, berdasarkan pengalaman penulis, berangkat ke tempat pemotongan hewan ternak setempat. Karena pada jam segitu waktunya penyembelihan hewan ternak. kalau tidak, kita bisa memesan untuk menyisakan rumen sapi untuk diambil pagi harinya.
- Kemudian setelah bahan-bahan lengkap, pada waktu pagi hari (jam 05.00) masak gula merah, terasi, dan bekatul, setelah itu angkat dan diamkan hingga benar-benar dingin. Kira-kira pukul 09.00 atau pukul 10.00 sudah dingin.
- Kemudian campurkan bahan-bahan yang telah dipersiapkan sesuai dengan langkah pembuatan diatas. Pembuatan bakteri pengurai dilakukan ditempat yang teduh.

2) Ini hanyalah pengalaman dari penulis, untuk bahan-bahan yang dipersiapkan kadang di tempat anda tidak tersedia, maka sesuaikan dengan tempat anda sesuai dengan sumber daya alam yang ada. Untuk pembuatan pupuk sebaiknya dilakukan pada pagi hari, kalau siang hari dihawatirkan suhunya sudah mulai panas.

Selamat mencoba, jika ada kekurangan atau kesalahan penulisan, mohon masukan pembaca sekalian lewat kolam komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat, dan terimakasih.

Daftar Pustaka
Samijan. 2011. Pembuatan Probiotikhttp://kambingbesaran.blogspot.co.id Dekomposer Dan Pupuk Cair. BPTP Jawatengah
Wahyono, E. H. dkk. 2010. Pertanian Alami : Bio Starter, Composting, dan Pestisida Alami. Bogor: WCS-Indonesia Program.
dari berbagai sumber yang lain.

terimakasih telah membaca artikel saya semoga bisa menambah pengetahuan 

Enam Tipe BUMDesa