27.6.16

OBAT UNTUK WERENG DAN PENGGEREK BATANG

INSEKTISIDA ORGANIK/ALAMI BUAT WERENG DAN PENGGEREK BATANG

INSEKTISIDA ALAMI



Hama utama tanaman padi antara lain penggerek batang dan wereng. Biasanya petani menggunakan pestisida untuk membasmi ke-2 hama tersebut. Untuk penggerek batang biasanya petani memakai spontan, hipolag, manuver, dll. Dan untuk wereng biasanya para petani memakai upplaud, avidor, degger , curbix, dll.

Selain insektisida buatan, ada juga petani yang memakai cara alami dengan beberapa bahan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Salah satu insektisida alami itu adalah seperti yang dibuat oleh BBPP Ketindan di malang.

Berikut ini keterangannya, ” Kita telah tahu bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh hama wereng dan penggerek batang. Jika kita tidak waspada dan tanggap situasi dan terlambat dalam pengendalian wereng dan penggerek batang maka tidak mustahil kita akan kehilangan hasil panen kita 100 %.

Dalam pengendalian kedua hama tersebut tidaklah harus selalu menggunakan insektisida kimia. Ada sebuah alternative yang patut dicoba untuk mengendalikan kedua hama ini secara organic.

Alasan kenapa kita selalu dianjurkan menggunakan bahan organic adalah karena bahan tersebut bisa didapat tanpa membeli, bisa dibuat sendiri dan harganya biasanya relative lebih murah.

Bahan:

1. 20 liter air
2. brotawali 2 kg (boleh daun atau batangnya),
3. lengkuas/laos 2 kg,
4. kluwak muda 15 biji dan
5. 5 daun lidah buaya untuk perekat.

Cara Pembuatan :

1. Semua bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3 hari
2. Kemudian disaring
3. Aplikasi/penggunaan pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10 liter)

Kalo kita lihat ada kandungan apa dari bahan-bahan yang digunakan tersebut diatas:

1. Brotowali mengandung : Pikoretine; Alkaloida; Berberin; Columbin
2. Rasa pahit pada kluwak disebabkan kandungan hydrocyanic acid
3. Lengkuas/laos mengandung minyak terbang, minyak atsiri, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan kristal kuning.
4. Dan kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%), asam amino, lipid, sterol, tanin, dan beberapa enzim. ( BBPP Ketindan; Jl. Ketindan No. 1 – Malang)

9.6.16

JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK


http://alamtani.com/pupuk-organik


Dalam Permentan No.2 tahun 2006, pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

Jenis-jenis pupuk organik

Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.
Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan.



b. Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.
Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.
Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.


c. Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).
Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos. Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan pupuk kompos takakura.

d. Pupuk hayati organik

Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.
Pupuk hayati bekerja tidak seperti pupuk organik biasa yang bisa langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi untuk tanaman. Pupuk ini secara alami menyediakan nutrisi melalui proses gradual dengan cara memfikasi unsur N dari atmosfer, melarutkan fosfor dan mensintesis zat-zat lain yang dibutuhkan tanaman. Jadi, dengan pupuk hayati siklus penyuburan tanah akan berlangsung terus menerus dan secara berkelanjutan.
Pupuk hayati dibuat dengan mengisolasi bakteri-bakteri tertentu seperti Azotobacter choococum yang berfungsi mengikat unsur unusr N, Bacillus megaterium bakteri yang bisa melarutkan unsur P dan Bacillus mucilaginous yang bisa melarutkan unsur K. Mikroorganisme tersebut bisa didapatkan di tanah-tanah hutan, pegunungan atau sumber-sumber lain.

Karakteristik pupuk organik

Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah, meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.
  • Sumber nutrisi tanaman lengkap. Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Sedangkan unsur mikro adalah besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (CI), boron (B), molybdenum (Mo) dan Almunium (AI). Pupuk organik yang dibuat dengan bahan baku yang lengkap bisa mengandung semua kebutuhan unsur hara tersebut.
  • Memperbaiki struktur tanah. Pupuk organik merupakan material yang mempunyai sifat unik. Bisa menggemburkan tanah lempung yang solid, namun disisi lain juga bisa merekatkan tanah berpasir yang gembur. Karena sifatnya ini, pupuk organik bisa memperbaiki tanah pasir maupun lempung. Pupuk organik dapat merekatkan butiran-butiran halus pasir sehingga tanah menjadi lebih solid. Sehingga tanah berpasir bisa menyimpan air. Sedangkan pada tanah liat yang didominasi oleh lempung, pupuk organik bisa memberikan pori-pori, sehingga tanah tersebut menjadi gembur.
  • Meningkatkan kapasitas tukar kation. Dilihat dari sifat kimiawi, pupuk organik mempunyai kemampuan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion yang ada dalam tanah. Tanah yang memiliki kapaitas kation tinggi lebih mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman dibanding tanah dengan kapasitas ion rendah. Kandungan material organik yang tinggi akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.
  • Meningkatkan daya simpan air. Struktur kompos sangat menyerap air (higroskopis). Air yang datang disimpan dalam pori-pori dan dikeluarkan saat tanaman membutuhkannya melalui akar. Keberadaan air ini mempertahankan kelembaban tanah sehingga tanaman dapat terhindar dari kekeringan.
  • Meningkatkan aktivitas biologi tanah. Pupuk kompos mengandung mikroorganisme dekompomoser didalamnya. Mikroorganisme ini akan menambah mikroorganisme yang terdapat dalam tanah. Karena sifatnya yang melembabkan, suhu tanah menjadi ideal bagi tumbuh dan berkembang biota tanah. Aktivitas biota tanah ini yang menghasilkan sejumlah nutrisi penting agar bisa diserap tanaman secara efektif.

Pupuk organik vs pupuk kimia sintetis

Dilihat dari kandungannya, pupuk organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Namun takarannya sedikit dan komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan pupuk kimia sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, namun jumlahnya banyak dan komposisinya pasti. Misalnya, urea banyak mengandung unsur nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya.
Penyerapan nutrisi  atau zat hara pada pupuk organik lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi. Sedangkan pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah hilang dari tanah karena erosi.
Pupuk organik baik untuk digunakan dalam jangka panjang karena sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sementara itu pupuk kimia sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.
Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah akan menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah yang terus meningkat.
Dilihat dari sisi kesehatan, pupuk organik lebih menyehatkan bagi manusia karena tersusun dari bahan-bahan organik yang sama dengan tubuh manusia. Sedangkan pupuk kimia sintetis diketahui unsur-unsur bebasnya membahayakan kesehatan. Namun khusus poin yang terakhir ini masih menjadi perdebatan di kalangan para peneliti.
 terimakasih telah membaca artikel saya semoga bermanfaat

19.4.16

Cara Membuat Insektisida Organik Untuk Hama Wereng dan Penggerek Batang Pada Tanaman Padi

 wereng dan penggerek batang merupakan hama yang menjadi musuh bagi para petani padi, oleh karena itu penting untuk bisa mengendalikan hama ini. Karena apabila petani tidak bisa melakukan pengendalian terhadap hama ini, maka tidak mustahil juga petani akan kehilangan hasil panennya.

 Hama Penggerek Batang Padi
Untuk pengendalaian hama wereng dan penggerek batang tidak harus menggunakan insektisida kimia, karena apabila terlalu banyak dan sering menggunakan bahan kimia, ditakutkan malah akan berdampak buruk bagi tanaman. Maka dari itu penting untuk menggunakan insektisida organik, karena dengan menggunakan insektisida organik anda bisa menghemat biaya, terlebih lagi anda juga bisa membuatnya sendiri. Bahan bakunya juga sudah banyak tersedian, pembuatannya pun mudah, dan pastinya bisa tetap menjaga ekosistem yang ada.
Berikut kami jelaskan cara pembuatan insektisida organik untuk mengatasi hama wereng dan penggerek batang.
Bahan yang harus disiapkan:
1. 20 Liter air
2. Bratawali sebanyak 2kg
3. Lengkuas atau laos 2 kg
4. Lima Daun lidah buaya untuk perekat
5. Kluwak muda 15 biji
Cara Pembuatan:
1. Semua bahan yang sudah disiapkan tadi ditumbuk sampai halus, kemudian simpan pada wadah tertutup dan diamkan selama 3 hari, ini untuk proses fermentasi.
2. Setelah di diamkan selama 3 hari maka saring dengan menggunakan saringan atau kain yang mempunyai pori-pori tipis.
3. Insektisida organik siap untuk digunakan
Cara penggunaan insektisida organik yaitu dengan cara campurkan 250 ml insektisida organik ke dalam satu tangki air (10 liter), kemudian semprotkan ke tanaman yang terkena hama.
Lalu apa saja kandungan dan manfaat dari bahan baku diatas?
1. Kluwak mengandung hydricyanic acid yang menimbulkan rasa pahit
2. Bratawal mengandung : Alkaloida, Berberin, Columbin dan Pikoretine
3. Kandungan gel lidah buaya adalah air (98,5%), karbohidrat (0,3%) dan sisanya adalah asam amino, lipid, sterol, tanin dan beberapa enzim.
4. Lengkuas atau laos mengandung minyak terbang, minyak astiri, pinen, metil sinamat, eugenol, galangan, kaemferida, galangol dan kristal kungin.
Dengan menggunakan bahan-bahan ditas kita sudah bisa membuat insektisida organik dengan mudah dan murah. Itulah Cara Membuat Insektisida Organik Untuk Hama Wereng dan Penggerek Batang Pada Tanaman Padi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi sobat kabartani sekalian. Terima kasih

21.3.16

BEBEK SUMBER PENGHASILAN

Cara Beternak Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang kita tinggal belajar bagaimana menetaskan telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya tata cara penetasan telur bebek hampir sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama perbedaan penting antara dua spesies ini diperhitungkan.
Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28 hari untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah pengaturan.
Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas biasanya digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer pada hari 25 dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28.
Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut
Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua
menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam pengaturan baki.
Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor. meletakan telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari induknya akan sangat bagus dalam proses penetasanya.
Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum di letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari.
Membersihkan Telur
telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan pembusukan mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-kelas wol untuk menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain basah yang bersih.
Persiapan Mesin Tetas
Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap,asap ini di lakukan untuk membunuh semua hama yang ada didalam mesin penetas tersebut.
Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli.
Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya,Sediakan cadangan lampu (5 wat)

Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan tinggal ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama proses penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu :
Hari ke-1
  • Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
  • Ventilasi ditutup rapat
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-2
  • Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.
Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang
Hari ke-4
  • Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
  • Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-5
  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ½ bagian
  • Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)
Hari ke-6
  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ¾ bagian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang
Hari ke-7
  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
  • Ventilasi dibuka seluruhnya 
Hari ke-8 sampai ke-13
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke 15 sampai ke-20
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-22 sampai ke-25
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak
  • Hari ke-26 sampai ke-27
  • Pembalikan telur dihentikan
  • Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
  • Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Hari ke-28 
  • Telur-telur sudah banyak yang menetas
  • Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
  • Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
  • Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
  • Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
Sumber: http://bebeklampung.blogspot.co.id
Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari 

15.3.16

CARA MEMBUAT SILASE UNTUK PAKAN TERNAK


 mau bisnis online tanpa modal klik disini 
Di daerah seperti di Indonesia yang terdapat dua musim, musim hujan dan musim kemarau, menjadi ­­perhatian penting bagi peternak yang memelihara ternak seperti sapi, kambing, domba dll. Karena terbatasnya rerumputan pada musim kemarau.
Melimpahnya hijauan pada musim hujan adalah sauatu kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan hijauannyauntuk musim kemarau. Tapi bagaimana caranya pakan hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, dan pakan hijauan tersebut dapat disimpan selama 1 bulan, 2 bulan atau 6 bulan bahkan 1 tahun. Untuk itu diperkenalkan salah satu lagi teknologi pengewatan pakan hijaun ternak yaitu Silase.
Pakan hijaun yang telah dipotong dari lahan seperti Rumput Gajah, kemudian dikeringkan dengan kandungan air 60% sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau yang biasa disebut anearob.
Kenapa pakan hijauannya ini perlu dikeringkan? Pengeringan ini dilakukan untuk mengurangi kadar air hijaun, jadi pakan hijauan ini tidak dapat cepat rusak. Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pengering, atau mau lebih hemat bisa dijemur bentar dibawah terik matahari.
Apa itu silase? silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalamkantong plastic yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis Acidi dan streptococcus yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman 4(pH 4).
Oleh karena itu mengapa pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.
 Tujuan Membuat Silase Untuk Pakan Ternak
  1. Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa penghujan (kemarau) yang panjang.
  2. Untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
  3. Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang tinggi.
  4. Mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampasa tahu,tumpi jagung, janggel jagung.
­­­­Proses Membuat silase:
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:
  1. Tetes tebu(molasses) = 3% dari bahan silase
  2. Dedak hulus =5% dari bahan silase
  3. Menir =3.5% dari bahan silase
  4. Onggok = 3% dari bahan silase
  5. Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase
  6. Silo atau kantong plastik.
Cara membuat Silase
  • Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
  • Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.
  • Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan sehingga tidak ada rongga udara.
  • Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
  • Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong plastic yang diisi dengan tanah.
Cara pengambilan silase
  • Sesudah enam sampai delapan (6—8) minggu proses ensilase telah selasai, dan silo dapat dibongkar, selanjutnya diambil ensilasenyas. Proses silase yang benar dapat bertahan satu sampai dua (1—2) tahun, bahjkan lebih.
  • Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.
  • Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu.
  • Jangan sering-sering membuka silo untuk mengabil silase, ambil seperlunya, dan tutup rapat kembali silasesnya, agar silesa tidak mudah rusak
Ciri-ciri silase yang baik.
  • Rasa dan wanginya asam
  • Warna pakan ternak masih hijau
  • Teskstur rumput masih jelas
Tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal


Enam Tipe BUMDesa