30.8.14

PENYAKIT PENTING KAMBING

PENYAKIT PENTING KAMBING
Sebenarnya penyakit kambing pada program penggemukan kambing/domba ini hampir tidak ada karena kambing yang dipelihara itu belinya sudah umur kurang lebih 6 bulan. Sehingga mudah pengamatannya waktu beli dan pemeliharaannya pun hanya 3 bulan. Pada awal pemeliharaan itupun dianjurkan untuk disuntik vitamin B & B komplek juga diberikan obat cacing. Namun toh demikian ada baiknya kita tunjukkan beberapa penyakit penting yang mungkin menyerang kambing/domba tersebut antara lain :
1. Penyakit batuk;
Cara mengatasi diberi minum beras kencur.
2.Cacing Gelang. Tanda : kepala menunduk
.Cara mengatasi : Blender buah sukun plus Gula Jawa plus Bio Power 4 tetes
3.Cacing hati . Tanda Fases lembek.
Cara mengatasi : Daun sukun kering dibakar plus air kemudian saring dan minumkan
4.Cacing Kremi. Tanda : Fases hitam pekat menyengat.
Cara mengatasi : Suntik Anti biotik Gram plus Spektrum luas /Berikan juga Vitamin B Complek.
5. Mencret/ Diare.Tanda : Kotoran yang keluar cair/ mencret.
Cara mengatasi : Jambu biji/ daunnya/ sawo diblender plus Gula Jawa . Contangkan .
6.Mencret bau. Tanda : Kotoran yang keluar cair/ mencret dan berbau.Salmonela.
Cara mengatasi : Berikan Anti biotik.
7.Sakit Mata . Tanda : Mata beleken / keluar tahi mata/ lodok. Kalau agak parah mata terpejam
Cara mengatasi : Teteskan Jeruk Nipis. Atau berikan salep mata ( bukan obat tetes mata ) untuk
manusia juga bisa untuk kambing/domba.

PENGGEMUKAN MENGAPA GAGAL

PENGGEMUKAN MENGAPA GAGAL ?
Beberapa hari lalu ada seorang peternak pak Nursahid namanya, beliau tinggal di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak menanyakan , bahwa mengapa perkembangan kambingnya tidak bisa cepat alias sudah dipelihara ada yang 3 bulan, ada yang 6 bulan tetapi tidak cepat besar dan tidak bisa gemuk seperti yang saya pelihara .
Ada beberapa hal yang menyebabkan kambing/domba tidak bisa gemuk walaupun sudah diberi pakan fermentasi. Penyebabnya adalah :

Faktor Keturunan atau Genetik. Adalah faktor keturunan dari domba tersebut . Kalau memang dari indukannya memang kecil walaupun diberi gizi tinggi maka tetap tidak mau tumbuh menjadi besar.Contoh : Orang keturunan Amerika dan orang Indonesia Kalau diberi makanan dengan nilai gizi yang sama tetap saja orang Indonesia akan lebih kecil dibanding dengan orang Amerika.
Komposisi pakan yang kurang seimbang antara kandungan protein, karbo hidrat dan serat. Kalau domba hanya dikasih fermentasi dari jerami saja maka domba tersebut tidak akan bisa gemuk.Begitu juga hanya diberi makanan yang mengandung protein saja atau karbo hidrat saja nanti pasti pertumbuhannya tidak bisa sempurna. Mengenai pakan ini Anda bisa membaca artikel lain tentang pakan pada tulisan terdahulu.
Bakalan Terlalu Kecil. Untuk penggemukan kambing/ domba jangan terlalu kecil. Beli yang sudah berumur kira- kira 6 bulan . Jangan yang masih 3 bl atau 4 bulan , ini berisiko karena mungkin baru disapih dan belum terbiasa makan rumput secara menetap . Pada umur yang terlalu muda tulangnya juga belum begitu kuat sehingga mudah patah jika kejepit di kandang . Perkembangan badannya juga belum optimal.

Demikian Semoga Bermanfaat .


AWAS KAMBING BAKALAN GAGAL

AWAS KAMBING BAKALAN GAGAL
Domba ekor gemuk
Bagi anda peternak mungkin pernah membeli bakalan kambing yang ingin digemukkan yang dibeli dari penyedia bibit kambing bakalan, tetapi ternyata kambing tersebut tidak bisa besar padahal sudah diberi makan sesuai standart gizi yang dianjurkan.
Hal tersebut diatas sekarang ini sering terjadi justru kita beli dari penyedia bibit kambing bakalan . Mengapa ini sering terjadi ?. Kemungkinan besar disebabkan karena : Akhir-akhir ini semakin banyak orang tahu tehnologi penggemukan kambing tanpa angon, tanpa ngarit , tanpa bau dan kolesterol rendah yang hanya dalam waktu 3 bulan sudah bisa dijual dengan keuntungan yang lumayan. Maka banyak penyedia bibit kambing bakalan ini yang kebanjiran order sehingga mereka beli dari orang lain , bukannya dari hasil pembibitannya sendiri yang diawasi secara langsung sejak lahir/ sejak masih kecil.Kalau bibit tersebut memang hasil pembibitannya sendiri tentunya hal-hal negatif tersebut diatas tidak akan terjadi.Kalau beli dari orang lain ada kemungkinan kambing tersebut karena faktor genetik/keturunan memang tidak bisa besar. Nah kemudian kambing tersebut dijual kepada penjual bibit kambing bakalan dan dijual ke peternak.Akhirnya yang rugi ya peternaknya.
Tips : 1. Belilah pada pembibit yang anda kenal.
2. Beli dari tetangga sehingga anda sudah mengetahui sejak dari kecilnya.
3. Anda bisa beli di pasar hewan sendiri kalau sudah ahli.
Demikian sedikit pengalaman yang dapat saya bagikan kepada anda. Semoga bermanfaat.Terima kasih.

4.3.14

CONTOH PROPOSAL

Contoh Proposal Bantuan Ternak Kambing Dana Bantuan Hibah Gubernur ini cara dan contoh bagikan buat Anda yang membutuhkan contoh proposal seperti ini. Jika Anda mempunyai kelompok Tani Ternak dan ingin mengajukan bantuan dan kebingungan membuat proposal. dibawah ini sudah kami sediakan sample proposal yang pas serta lengkap beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang mudah dipahami. Anda tinggal ganti Nama-nama pengelola serta Kop dan alamat yang ada sesuai dengan kelompok Tani ternak Anda.

KELOMPOK TANI ( PETERNAK)

NGUDI SENTOSA

DESA BOGOREJO KECAMATAN SEDAN KABUPATEN REMBANG

Alamat : Ds Bogorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah 59264


Rembang, 21 Februari 2013

Nomor : 02/Kl.TNS/BGR/VI/2013

Lampiran : 1 Berkas

Hal : Permohonan Bantuan Pengembangan/Budidaya kambing




Dengan Hormat,

Dalam rangka meningkatkan pendapatan anggota Kelompok Tani Ternak “Ngudi Sentosa”, dengan ini merencanakan pengembangan usaha ternak kambing peranakan sebanyak 30 (tiga puluh) ekor, terdiri dari 28 (dua puluh delapan) ekor betina dan 2 (dua) ekor jantan dengan total biaya sebesar Rp. 77.000.000,00 (tujuh puluh tujuh juta rupiah) yang diharapkan dapat dipenuhi oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kepada Gubernur Jawa Tengah untuk dapat mengabulkan permohonan kami. Demikian permohonan ini dibuat untuk menjadikan periksa serta besar harapan kami atas dikabulkannya permohonan tersebut di atas. Kemudian atas dikabulkannya permohonan ini kami ucapkan banyak terima kasih.

Mengetahui Hormat kami

Kepala desa Bogorejo Camat Sedan Ketua kelompok

Burhanuddin,SH H.M. Wahyoe Oetomo,SH Susmiyati

NIP.19620629 199003 1 003


KELOMPOK TANI ( PETERNAK)

NGUDI SENTOSA

DESA BOGOREJO KECAMATAN SEDAN KABUPATEN REMBANG

Alamat : Ds Bogorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah 59264



PROPOSAL

KEGIATAN PENGEMBANGAN TERNAK KAMBING

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penduduk Desa Bogorejo khususnya RT. 004 RW.002 mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai petani, mereka masih memiliki waktu luang untuk memelihara dan merawat ternak. Dengan lahan sawah yang mencapai 60 ha dan lahan kering 45 ha maka banyak limbah pertanian dan rumput yang belum dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Oleh karena itu Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa berinisiatif untuk memanfaatkan limbah pertanian dan rumput tersebut agar menjadi komoditas yang lebih baik.

B. TUJUAN

Tujuan proposal permohonan ini adalah untuk mendapatkan bantuan pengembangan ternak kambing, sesuai dengan tujuan kelompok, yaitu:

1. Peningkatan mutu dan jumlah kambing

2. Peningkatan pola hidup mandiri

3. Peningkatan gizi masyarakat

4. Peningkatan pendapatan keluarga.

C. SASARAN

Sasaran yang sangat potensial adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa Desa Bogorejo Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah.

D. MASALAH

Permasalahan utama Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa adalah kesulitan mendapatkan modal yang cukup untuk pengembangan usaha ternak kambing, sementara ketersediaan pakan dan semangat serta keaktifan anggota kelompok sangat mendukung. Hal ini dibuktikan dengan adanya pertemuan rutin antar anggota kelompok satu kali setiap bulannya yang di dalamnya diadakan bermacam-macam kegiatan seperti arisan, membahas kemajuan dan kendala usaha khususnya ternak dan lain sebagainya.



E. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dengan memelihara ternak kambing adalah meningkatkan ekonomi keluarga, sehingga diharapkan semua warga desa Bogorejo bisa ikut memelihara dan beternak kambing. Dengan demikian ekonomi keluarga bisa meningkat dan perekonomian desa Bogorejo Kecamatan Sedan meningkat pula.


BAB II

PELAKSANAAN

A. MANAJEMEN PELAKSANAAN

1. Persiapan lahan

Tersedianya lahan rumput.

2. Kandang

Sudah ada namun perlu perbaikan.

3. Pembuatan proposal

Sudah dilaksanakan

4. Pencairan dana

Bansos Gubernur Jawa Tengah

5. Droping ternak, monitoring, dan pengawasan

Dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah

6. Usaha ternak kambing

a. Biaya

Pembelian 28 ekor kambing betina @ Rp. 2.500.000,- = Rp. 70.000.000,-

Pembelian 2 ekor kambing jantan @ Rp. 3.500.000,- = Rp. 7.000.000,-



Total a = Rp. 77.000.000,-

b. Swadaya

Pembuatan kandang = Rp. 10.000.000,-

Perlengkapan kandang = Rp. 3.000.000,-

Kesehatan per-tahun = Rp. 5.000.000,-

Total b = Rp. 18.000.000,-

Jumlah Total (a+b) = Rp. 95.000.000,-

( Sembilan puluh lima juta rupiah)

B. PEMBIAYAAN DAN JUMLAH ANGGARAN

Anggaran yang dibutuhkan = Rp. 77.000.000,- (bantuan Gubernur Jawa Tengah)

= Rp. 18.000.000,- (swadaya kelompok ternak)



C. PROFIL KELOMPOK

Nama Kelompok : Kelompok Tani Ternak Ngudi Sentosa

Alamat : Desa Bogor RT/RW 004/002

Kecamatan : ........

Kabupaten/Kota : Rembang

Provinsi : Jawa Tengah


STRUKTUR ORGANISASI

KELOMPOK TANI TERNAK NGUDI SENTOSA

I. PENGURUS INTI

KETUA : SUSMIYATI

SEKRETARIS : FIAN USTADI

BENDAHARA : KHOIRUL ANWAR

II. SEKSI-SEKSI

1. Seksi Usaha Peternakan : Kusaeri

2. Seksi Usaha Perkebunan : Uji Hartono

3. Seksi Informasi dan Pemasaran : Kumedi

III. ANGGOTA

1. Junaidi


7. Isnandar

2. Sri Handaningrum


8. Triyono

3. Kusaeri


9. Aminun

4. Kalil


10. Uji Hartono

5. Warnadi


11. Asrikah

6. Kumedi


12. Ahksan


Ketua

Kelompok Tani NGUDI SENTOSA Sekertaris

Susmiyati Fian Ustadi

Mengetahui

Kepala Desa .........

2.3.14

BUDIDAYA TERNAK KAMBING





KELUARAN
Ternak kambing produksi optimal
BAHAN
Kambing, pakan, peralatan konstruksi kandang, lahan
ALAT
Tempat pakan/minum
PEDOMAN TEKNIS
Jenis kambing asli di Indonesia adalah kambing kacang dan kambing peranakan etawa (PE)
Memilih bibit
Pemilihan bibit diperlukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik. Pemilihan calon bibit dianjurkan di daerah setempat, bebas dari penyakit dengan phenotype baik.
Calon induk
Umur berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi seri tetap), tingkat kesuburan reproduksi sedang, sifat keindukan baik, tubuh tidak cacat, berasal dari keturunan kembar (kembar dua), jumlah puting dua buah dan berat badan > 20 kg.
Calon pejantan
Pejantan mempunyai penampilan bagus dan besar, umur > 1,5 tahun, (gigi seri tetap), keturunan kembar, mempunyai nafsu kawin besar, sehat dan tidak cacat.
Pakan
Ternak kambing menyukai macam-macam daun-daunan sebagai pakan dasar dan pakan tambahan (konsentrat).
Pakan tambahan dapat disusun dari (bungkil kalapa, bungkil kedelai), dedak, tepung ikan ditambah mineral dan vitamin.
Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan, daun lamtoro, gamal, daun nangka, dsb.
Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 % berat badan (dasar bahan kering) atau 10 - 15 % berat badan (dasar bahan segar)
Pemberian pakan induk
Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat bunting tua dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan dengan kandungan protein 16 %.
Kandang
Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing berukuran 1 1/2 m² untuk induk secara individu. Pejantan dipisahkan dengan ukuran kandang 2 m², sedang anak lepas sapih disatukan (umur 3 bulan) dengan ukuran 1 m/ekor. tinggi penyekat 1 1/2 - 2 X tinggi ternak.
Pencegahan penyakit : sebelum ternak dikandangkan, kambing harus dibebaskan dari parasit internal dengan pemberian obat cacing, dan parasit eksternal dengan dimandikan.
SUMBER
Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id.
KONTAK HUBUNGAN
Departemen Pertanian RI, Jalan Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia

TERNAK KAMBING

PENDAHULUAN
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.
BIBIT
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
Ciri untuk calon induk:
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
Jinak dan sorot matanya ramah.
Kaki lurus dan tumit tinggi.
Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
Ciri untuk calon pejantan :
Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
Kaki lurus dan kuat.
Dari keturunan kembar.
Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
MAKANAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
TATA LAKSANA
Kandang
Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
mencapai 55 - 60 kg.
Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
dinaiki.
Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
Masa bunting 144 - 156 hari (.... 5 bulan).
Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
Pengendalian Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
Pasca Panen
Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.
CONTOH ANALISA USAHA TERNAK KAMBING
Pengeluaran
Bibit
Bibit 1 ekor pejantan = 1 x Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
Bibit 6 ekor betina = 1 x Rp. 200.000,- Rp. 1.200.000,-
Total Rp. 1.450.000,-
Kandang Rp. 500.000,-
Makanan Rp. 200.000,-
Obat-obatan Rp. 100.000,-
Total Pengeluaran Rp. 2.250.000,-
Pemasukan
Dari anaknya
Jika setelah 1 tahun, ke 6 produk menghasilkan 2 ekor, jumlah kambing yang bisa dijual setelah 1 tahun = 12 ekor. Jika harga tiap ekor Rp. 150.000,- maka dari 12 ekor tersebut akan dihasilkan : 12 x Rp. 150.000,- = Rp. 1.800.000,-
Dari induk
Pertambahan berat induk 50 gram per ekor per hari, maka setelah 2 tahun akan dihasilkan pertambahan berat : 7 x 50 gr x 365 = 127,75 kg. Total daging yang dapat dijual (7 x 15 kg) + 127,75 kg = 232,75 kg. Pendapatan dari penjualan daging = 232,75 kg x Rp. 10.000,-=Rp.2.327.500,-
Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 70 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 70.000,-
Keuntungan
Masuk:Rp.1.800.000+Rp. 2.327.500+Rp. 70.000 == Rp. 4.197.500,-
Keluar:Rp.1.450.000+Rp.500.000+Rp.200.000+Rp.100.000 == Rp. 2.250.000
Keuntungan selama 2 th: Rp. 4.197.500,- dikurang Rp. 2.250.000 == Rp. 1.947.500,- atau Rp. 81.145,- per bulan.
SUMBER
Brosur Ternak Kambing, Dinas Peternakan, Pemerintah DKI Jakarta, Jakarta Pusat (tahun 1997).
KONTAK HUBUNGAN
Dinas Peternakan, Pemerintah DKI Jakarta, Jl. Gunung Sahari Raya No. 11 Jakarta Pusat, Tel. (021) 626 7276, 639 3771 atau 600 7252 Pes. 202 Jakarta.

27.2.14

Fermentasi Pakan Ternak Basah

Fermentasi Pakan Ternak Basah


Teknik Modern Membuat Fermentasi Pakan Ternak Basah, Pakan ternak buatan dengan menggunakan limbah pohon pisang (gedebog) dan lain-lain dengan hasil yang sangat luar biasa. Beternak Tanpa Ngarit, Tanpa Angon, Tanpa Bau Kotoran.
Bahan Yang Diperlukan untuk Fermentasi Pakan Buatan

Karbohidrat, yaitu terdapat pada: ampas ketela / singkong kering, tepung jagung, katul
Protein, yaitu terdapat pada: ampas kecap, ampas tahu / ampas ber, kleci / kulit kedelai, kulit kacang hijau, bungkil
Serat, diantaranya terdapat pada: segala macam jerami (tanaman yang sudah mengering), segala macam rumput, rapak tabu / daduk, rendeng kedelai, kangkung, dan lain-lain
Mineral dan kalsium, diantaranya terdapat pada: gamping / cangkang telur / tepung tulang, garam
SOC (Suplemen Organik Cair)
Tetes tebu, atau bisa diganti dengan gula pasir ¼ dari tetes tebu
Air

Komposisi Bahan Pakan Ternak Basah per Kwintal

Pohon pisang : 100 kg
Ampas tahu : 15 kg
Katul / dedak : 3 kg
Garam : ¼ kg
Tetes tebu / gula pasir : 4 ons / 1 ons
SOC : 30 cc (3 tutup botol)
Air : 10 liter

Cara Membuat Fermentasi Pakan Ternak Basah

Pohon pisang dipotong-potong
Campurkan potongan pohon pisang, ampas tahu dan katul
Masukkan SOC ke dalam 1 liter air, campur gula pasir, aduk dan diamkan selama 15 menit
Masukkan larutan SOC tersebut ke dalam 10 liter air, kemudian siramkan ke dalam pakan hingga rata. Taburkan garam dan aduk pakan hingga rata
Masukkan pakan ke dalam drum plastik atau tutup dengan terpal kedap udara selama 1-3 jam
Untuk bahan pakan kering (jerami) minimal 24 jam
Pakan siap untuk diberikan pada ternak (kambing / sapi) setiap pagi dan sore

Keterangan

1 – 7 hari setiap pagi ternak diberikan pakan seperti biasa yang telah disemprot Suplemen Organik Cair (SOC)
Sore hari diberikan pakan buatan, bila masih kurang semangat, tambahkan pakan biasa
Selanjutnya ternak akan biasa dengan pakan buatan
Kotoran ternak tidak bau sehingga tidak mengganggu lingkungan

Dari 20 ekor kambing yang menggunakan SOC HCS, kotorannya bisa dipakai sebagai pupuk untuk 1 hektar sawah tanpa menggunakan pupuk kimia. Dengan terapi sederhana teknologi HCS, Anda tidak perlu khawatir akan masalah rumput.

Demikian panduan sederhana tentang bagaimana cara membuat fermentasi pakan ternak basah menggunakan limbah pohon pisang dengan teknologi HCS. Selamat mencoba, Semoga sukses !

15.2.14


KAMBING TANPA RUMPUT


Masyarakat di negara kita ini kebanyakan adalah masyarakat petani dan peternak, namun kebanyakan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis peternakan dan pertanian yamg mereka geluti.. Menjalankan tradisi yang sudah ada dengan ilmu pengetahuan seperlunya, itulah yangMereka terapkan tanpa disertai dengan inovasi-inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan hasil agar lebih maksimal. Ini adalah peluang bagi kita untuk menggeluti bisnis peternakan ini, terutama PENGGEMUKAN KAMBING GIBAS secara lebih Proffesional karena mempunyai potensi yang cukup besar asalkan dikelola dengan serius disertai dengan PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN yang cukup untuk beberapa hal yang berkaitan dengan Bisnis PENGGEMUKAN KAMBING GIBAS ini. Tehnik penggemukan, memang harus melalui beberapa tahapan yang harus ditempuh oleh PETERNAK agar dapat mengaplikasikan secara cermat untuk hasil maksimal LANGKAH-LANGKAH YANG DIBUTUHKAN :

PEMBUATAN KANDANG.

Model Kandang yang dikembangkan memang agak berbeda dengan kandang pada umumnya, terutama pada cara memberi makan dan penampungan
kotoran. Design Kandang dibuat sedemikian rupa agar pada saat makan posisi tubuh Kambing benar-benar dalam posisi yang baik, karena akan berpengaruh pada proses metabolism. Penampungan kotoran juga di design khusus agar kotoran yang dihasilkan bisa dengan mudah dibersihkan untuk dikumpulkan agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic yang tentu sangat bermanfaat untuk mengganti pupuk-pupuk kimia yang secara jangka panjang akan sangat merugikan para Petani maupun merugikan Lingkungan, karena pemakaian pupuk kimia akan merusak struktur tanah yang akan berpengaruh pada kesuburan tanah itu sendiri dan membahayakan Lingkungan secara umum. Dengan menggunakan pupuk organic yang baik disertai pengetahuan yang cukup untuk mengaplikasikan, tentu akan sangat berdampak pada ekosistem, mikroba maupun lingkungan hidup secara umum. Oleh karena itu dengan adanya pola PENGGEMUKAN KAMBING methode terbaru ini akan berdampak positif di bidang Pertanian. Untuk ukuran kandang yang paling ideal adalah 3meter x 1,5 meter untuk 10 ekor kambing, karena jenis Kambing Gibas adalah Jenis Kambing kelompok, maka ukuran yang terlalu lebar hanya akan memboroskan ruangan, karena jenis Kambing ini akan lebih suka bergerombol

PEMILIHAN BIBIT. Pada saat memilih bibit memang harus berhati-hati dan teliti, karena kesalahan dalam pemilihan bibit akan berpengaruh pada hasil akhir yang bisa dinikmati oleh Peternak. Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih agar benar-benar mendapatkan sesuai yang diharapkan. Adapun Kriteria yang harus diperhatikan adalah sbb:

Mata (pilih mata yang bening, bukan yang kemerahan)
Mulut (pilih yang bersih dan tidak berlendir)
Tulang belakang (bentuk yang lurus, tidak melengkung ke bawah)
Wilayah dada (bentuknya agak menonjol)
Ekor (bentuk yang melebar, bukan yang berbentuk seperti cambuk)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk yang ekornya berbentuk cambuk, hasilnya tidak bisa maksimal, kecepatan pembentukan daging terlalu lamban. Sedangkan untuk yang ekor lebar telah dirasakan oleh beberapa peternak, bahwa hasilnya lebih maksimal dan target penggemukan selama 3 bulan bisa terwujud. Perlu diperhatikan bahwa untuk pemilihan Bibit, usia kambing harus sudah mencapai 4 bulan , dengan pertimbangan bahwa mulai usia 4 bulan, tubuh kambing telah berkonsentrasi pada pembentukan daging, sehingga akan lebih mudah digemukkan. Jika usia kambing masih di bawah 4 tahun, tubuh kambing masih dala proses pembentukan tulang, sehingga untuk digemukkan akan memakan waktu yang lebih lama, dan tentu akan mempengaruhi perputaran modal yang telah kita keluarkan. Terlalu lama memelihara akan berakibat pada Perputaran modal yang kurang cepat, Cost Operasional akan semakin tinggi, dan tentu mempengaruhi profit yang akan kita terima.

PEMBUATAN PAKAN.



Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan yang bisa dipilih, disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Jika di lingkungan banyak terdapat jerami, maka sebagai bahan dasar makanan, bisa menggunakan jerami. Adapun beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan makanan kambing tersebut, antara lain : Jerami, dari tanaman pertanian (padi, jagung, tebu, kedelai dll) Kulit umbi-umbian (Kulit singkong, ubi jalar dll) Kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kulit kopi dll). Sayur-sayuran (untuk menekan biaya, bisa menggunakan sisa-sisa sayur dari pasar) Daun-daunan, baik yang masih basah maupun yang telah kering Terlebih dahulu bahan dasar harus difermentasi sebelum diberikan pada kambing. Waktu yang dibutuhkan berbeda beda antara bahan dasar yang satu dengan yang lain. Untuk jenis-jenis bahan kering, proses fermentasi membutuhkan waktu 24 jam, sedangkan untuk jenis-jenis basah (daun basah/hijau) hanya membutuhkan waktu 3 jam dan telah siap diberikan pada Kambing.

PEMELIHARAAN KESEHATAN Untuk memelihara Kesehatan Ternak Kambing dengan metode ini cenderung lebih mudah, karena consentrat yang dimakan setiap hari, telah memenuhi standart kecukupan GIZI atau gampangnya istilah “Empat sehat lima sempurna, tentu Kambing lebih tahan terhadap serangan penyakit, namun jika ternyata tetap ada yang terserang penyakit, maka kita memang harus segera mengambil langkah-langkah penyembuhan. hal itu akan dibahas secara detil agar resiko kematian bisa ditekan dengan prosentase minimal. Bahkan dalam praktek aplikasi di lapangan justru sering terjadi tingkat kematian sampai 0%. Hal itu sangat mungkin terwujud selama Peternak tidak merubah teori-teori yang telah di dapat dari Pelatihan dengan hal-hal yang sifatnya masih coba-coba. Jika pemeliharaan baik dan pengolahan konsentrat makanan sempurna maka, bau kambing yang biasanya menyengat akan hilang dan cenderung tidak berbau. Demikian juga dengan bau kandang, dengan sendirinya akan terbebas dari bau kotoran yang sangat mengganggu lingkungan. Melihat kenyataan seperti itu, maka untuk PENGGEMUKAN KAMBING dengan cara ini bisa juga diterapkan di Wilayah Pinggiran Kota.

MASA PANEN Panen bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah berat badan kambing mencapai sandart berat badan yang kita inginkan agar target Harga Jual yang telah kita tentukan akan dapat tercapai. Untuk idealnya Target Harga yang harus terealisir adalah Harga akan mencapai minimal Rp. 1.000.000,- per ekor setelah kita pelihara selama 3 bulan. Untuk usia 4 bulan, harga pasar saat ini tidak lebih dari Rp. 660.000,- per ekor Dengan demikian proyeksi hasil yang akan Kita terima 3 bulan yang akan datang adalah sebagai berikut : Harga jual Rp. 1.000.000,- Modal Kambing Rp. 660.000,- Biaya pakan Rp. 700,- /hari/ekor = Rp. 63.000.-./3bln. Jumlah keuntungan kotor Rp. 312.000,- Jumlah Keutungan tersebut belum dikurangi dengan biaya lain-lain yang pasti timbul. Tentu keuntungan tersebut akan sangat kita rasakan manfaatnya jika kita tidak hanya memelihara 1 ekor.

PROGRAM PETERNAK MILYARDER Untuk mengikuti kontes ini, Anda bisa memulai dengan Modal yang terkecil sekalipun, yaitu satu ekor Dengan TARGET telah jadi Milyader 3 tahun kemudian. Bagaimana mewujudkan itu? Jika Anda memulai dengan 1 ekor tentu tidak mungkin langsung Panen besar dalan 3 bulan. Anda harus melakukan sirkulasi Modal dengan seksama setiap tri wulan dengan cara HASIL penjualan Kambing yang telah di panen akan langsung digunakan untuk pembibitan lagi dengan rumus 1 ekor kambing besar dijual, hasil penjualan akan dibelikan 2 ekor kambing bibit (usia 4 bulan). Inilah yang akan terjadi selama 3 tahun ke depan :

PROYEKSI PERKEMBANGAN TERNAK ANDA :

Saya dan teman-teman mencoba melakukan patungan setiap orang dengan modal Rp. 5 juta per orang. sebanyak 6 orang dan kambing awal yang kami pelihara sejumlah 30 ekor kambing. perhitungan perkembangan jumlah kambing adalah sebagai berikut:

Enam Tipe BUMDesa